SERAYUNEWS – Puasa Ramadan adalah kewajiban bagi setiap muslim yang baligh, sehat, dan tidak memiliki halangan syar’i.
Namun, ada kalanya seseorang tidak dapat menjalankan puasanya secara penuh karena alasan tertentu, seperti sakit, bepergian, atau haid bagi perempuan.
Hal ini menimbulkan kewajiban untuk mengganti (qadha) puasa tersebut di luar bulan Ramadan.
Namun, bagaimana jika seseorang lupa jumlah pasti hari puasa yang harus diganti? Situasi ini sering menjadi pertanyaan.
Berikut adalah panduan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk membayar utang puasa Ramadan jika lupa jumlah hari, sesuai kaidah Islam.
Langkah pertama adalah mencoba mengingat kembali jumlah hari yang ditinggalkan. Anda bisa merefleksikan kondisi selama Ramadan, seperti apakah Anda mengalami sakit dalam waktu lama, haid, atau ada perjalanan jauh yang memengaruhi puasa. Diskusikan dengan keluarga atau teman yang mungkin mengetahui situasi Anda saat itu.
Jika setelah usaha maksimal Anda masih ragu antara dua angka, misalnya 5 atau 7 hari, maka ambillah jumlah yang lebih besar sebagai tindakan hati-hati. Ini sesuai dengan prinsip Islam untuk lebih mendekatkan diri pada ketaatan.
Setelah menentukan jumlah hari yang harus diganti, lakukan qadha puasa tersebut secara bertahap. Anda tidak wajib menggantinya secara berturut-turut, tetapi disarankan untuk tidak menunda-nunda hingga mendekati Ramadan berikutnya.
Sebagai contoh, jika Anda harus mengganti 7 hari, Anda bisa melakukannya dalam beberapa pekan atau sesuai kemampuan. Utamakan mengganti utang puasa sebelum melaksanakan puasa sunnah lainnya.
Jika Anda dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, seperti sakit kronis atau usia lanjut, maka Islam memberikan keringanan berupa fidyah.
Fidyah adalah memberikan makan kepada fakir miskin sebagai pengganti puasa.
Kalkulasi fidyah biasanya dihitung per hari puasa yang ditinggalkan. Misalnya, Anda lupa jumlah pasti dan memperkirakan utang puasa sekitar 10 hari, maka Anda harus membayar fidyah untuk jumlah tersebut.
Ketika seseorang lupa jumlah hari yang harus diganti, itu bisa menjadi tanda bahwa perhatian terhadap kewajiban ibadah perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, perbanyak istighfar (memohon ampunan) dan berdoa agar Allah memaafkan kelalaian Anda.
Doa yang bisa diamalkan:
“Rabbana la tu’akhidzna in nasina aw akhta’na”
(Ya Allah, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau bersalah).
Jika kebingungan masih berlanjut, Anda dapat berkonsultasi dengan ulama, ustaz, atau ahli fiqih di lingkungan Anda. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai kondisi Anda.
Agar kejadian serupa tidak terulang, biasakan mencatat hari-hari puasa yang ditinggalkan di masa depan. Anda bisa menggunakan buku catatan kecil atau aplikasi di ponsel untuk mencatat kewajiban ibadah ini.
Ketika lupa jumlah hari puasa Ramadan yang harus diganti, Islam memberikan jalan keluar yang fleksibel dan penuh keringanan.
Berusaha mengingat jumlah hari dengan seksama, mengambil jumlah yang lebih besar jika ragu, dan menggantinya secara bertahap adalah langkah utama yang dapat diambil.
Jika tidak mampu berpuasa, fidyah menjadi solusi alternatif yang disyariatkan.
Yang terpenting, niat yang tulus untuk melaksanakan kewajiban ini serta memperbanyak istighfar akan mendekatkan Anda kepada ridha Allah.
Semoga usaha Anda dalam mengganti puasa diterima sebagai amal kebaikan.
***