
SERAYUNEWS- Mulai tahun 2025, Tes Kemampuan Akademik (TKA) resmi menjadi bagian penting dalam proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026.
Kebijakan baru ini ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai upaya menciptakan sistem seleksi yang lebih objektif dan berimbang.
Selama ini, penilaian SNBP hanya mengandalkan nilai rapor dan prestasi akademik maupun non-akademik.
Namun kini, dengan hadirnya TKA, peluang siswa untuk lolos ke perguruan tinggi negeri (PTN) bisa lebih adil karena setiap peserta diuji melalui standar nasional yang sama di seluruh Indonesia.
Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya:
Kehadiran TKA diharapkan mampu menyeimbangkan penilaian antara capaian akademik di sekolah dan kemampuan kognitif siswa. Pasalnya, nilai rapor kerap dianggap subjektif karena standar antar sekolah berbeda.
Melalui TKA, sistem seleksi SNBP 2026 menjadi lebih terukur, transparan, dan kompetitif.
Nilai TKA juga berperan sebagai validator nilai rapor. Artinya, hasil TKA membantu PTN memastikan apakah prestasi akademik siswa di sekolah sejalan dengan kemampuan akademik aktualnya.
Dalam sistem baru SNBP 2026, terdapat dua komponen utama penilaian:
1. Komponen Rapor (minimal 50%)
⦁ Nilai rata-rata rapor dari lima semester.
⦁ Mencerminkan konsistensi belajar dan prestasi akademik siswa.
2. Komponen Pendukung (maksimal 50%)
⦁ Meliputi mata pelajaran relevan, prestasi akademik/non-akademik, portofolio (untuk seni & olahraga), serta hasil TKA.
Setiap PTN berhak menentukan bobot TKA sesuai kebutuhan dan tingkat persaingan program studi. Dalam banyak kasus, nilai TKA menjadi faktor pembeda ketika dua siswa memiliki nilai rapor yang hampir sama.
Catatan: Nilai TKA tidak menggantikan rapor, tetapi memperkuat bukti kemampuan akademik siswa agar seleksi lebih objektif.
Perhitungan skor TKA dilakukan secara komputerisasi dan transparan agar hasilnya objektif. Berikut langkah-langkahnya:
1. Analisis Respons Otomatis
Setelah ujian selesai, sistem mencocokkan jawaban peserta dengan kunci jawaban resmi.
2. Penilaian per Mata Uji
Setiap soal dinilai berdasarkan Item Response Theory (IRT) — sistem pembobotan yang memperhitungkan tingkat kesulitan soal agar hasil tetap adil.
3. Penggabungan Nilai
Skor dari seluruh mata uji, baik wajib maupun pilihan, dikombinasikan menjadi nilai akhir TKA.
4. Skala Nilai Nasional
Hasil akhir disajikan dalam rentang 0–100, dibulatkan hingga dua angka di belakang koma. Nilai ini kemudian digunakan PTN sebagai acuan seleksi SNBP 2026.
Berdasarkan Kepmendikdasmen Nomor 95/M/2025, terdapat empat kategori hasil TKA, yang masing-masing menggambarkan tingkat capaian peserta.
Nilai TKA terdiri dari dua jenis mata pelajaran:
1. Mata Uji Wajib:
⦁ Matematika
⦁ Bahasa Indonesia
⦁ Bahasa Inggris
2. Mata Uji Pilihan (22 opsi)
Siswa dapat memilih sesuai jurusan kuliah yang dituju, misalnya:
⦁ Fisika & Kimia untuk jurusan Teknik
⦁ Ekonomi & Sosiologi untuk jurusan Sosial
⦁ Biologi & Kimia untuk jurusan Kedokteran
Pemilihan mata uji yang relevan dengan program studi menjadi strategi penting karena dapat menambah bobot penilaian di mata PTN.
Meski belum ada batas resmi skor minimal TKA untuk lolos, berdasarkan simulasi awal:
⦁ Skor di atas 70 umumnya dianggap kompetitif untuk program studi populer.
⦁ Skor 60–69 tergolong aman, terutama jika didukung nilai rapor konsisten.
⦁ Skor di bawah 60 masih berpeluang lolos, jika siswa memiliki prestasi tambahan atau portofolio unggul.
Namun, penting diingat bahwa nilai TKA hanyalah salah satu komponen. PTN tetap menilai siswa berdasarkan rapor, prestasi, portofolio, dan kesesuaian jurusan pilihan.
⦁ Pendaftaran TKA: hingga 5 Oktober 2025
⦁ Simulasi TKA Nasional: awal Oktober 2025
⦁ Pelaksanaan TKA Resmi: akhir Oktober 2025
⦁ Pendaftaran SNBP 2026: Januari–Februari 2026
Siswa disarankan mengikuti simulasi TKA 2025 untuk memahami pola soal dan sistem penilaian sejak dini.
Nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 kini menjadi syarat wajib pendaftaran SNBP 2026. Meski bukan satu-satunya faktor penentu kelulusan, hasil TKA yang tinggi dapat memperkuat posisi siswa di mata PTN.
Untuk itu, siswa perlu menyiapkan diri sejak sekarang menjaga nilai rapor tetap stabil, memperbanyak latihan soal TKA, dan memilih mata uji yang sesuai jurusan. Dengan strategi yang tepat, peluang lolos SNBP 2026 bisa meningkat signifikan.