SERAYUNEWS – Hari H Idul Fitri semakin dekat, dan umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.
Namun, sebelum memasuki hari raya, ada beberapa amalan Rasulullah SAW yang dianjurkan untuk dilakukan.
Amalan-amalan ini diyakini penuh dengan keberkahan dan memiliki makna spiritual yang mendalam.
Sayangnya, banyak yang melewatkan amalan-amalan ini karena kesibukan mempersiapkan lebaran.
Padahal, jika diamalkan, kita bisa mendapatkan pahala tambahan serta menyempurnakan ibadah Ramadhan kita.
Lalu, apa saja amalan yang dianjurkan Rasulullah sebelum Idul Fitri? Melansir dari Kemang, berikut beberapa di antaranya yang sayang untuk dilewatkan.
Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang penuh kebahagiaan.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri, memotong kuku, memakai wangi-wangian, serta mengenakan pakaian terbaik, terutama yang berwarna putih.
Tampil rapi dan bersih di hari raya juga akan mencerminkan bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan Allah SWT.
Kemudian, perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW membolehkan hiburan yang bersifat positif selama tetap dalam batas syariat.
Sebagaimana dalam kisah Aisyah radhiallahu ‘anha, Rasulullah diperbolehkan menonton pertunjukan pada hari raya.
Hal inilah yang menunjukkan bahwa Islam tidak melarang bergembira di hari raya selama masih dalam konteks yang benar.
Salah satu kebiasaan baik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat adalah saling mengucapkan selamat di hari raya.
Ucapan selamat merupakan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Bahkan dalam kisah taubat Ka’ab bin Malik yang diterima setelah Perang Tabuk, Talhah bin Ubaidillah mengucapkan selamat kepadanya, dan Nabi Muhammad SAW tidak menegur perbuatan tersebut, yang menunjukkan bahwa memberikan ucapan selamat memiliki nilai kebaikan.
Seperti diketahui, hari raya tergolong momen yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan.
Sehingga, umat Islam dianjurkan mengunjungi satu sama lain dan mendoakan kebaikan bagi sesama.
Sementara itu, di Indonesia mengunjungi keluarga, tetangga, rekan sejawat alias bakdan sudah menjadi bagian dari tradisi yang dilakukan setiap Lebaran.
Salah satu sunnah yang dianjurkan sebelum berangkat sholat Id adalah menyantap makanan terlebih dahulu, terutama kurma dalam jumlah ganjil.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Lebih tepatnya, sebagai bentuk perayaan atas selesainya ibadah puasa dan menyambut hari kemenangan.
Selain itu, sebelum Idul Fitri umat Islam akan memperbanyak takbir mulai dari malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari sebelum sholat Id.
Sebab, berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 185) diketahui bahwa takbir adalah bagian dari penyempurnaan ibadah puasa.
Adapun takbir Idul Fitri terbagi menjadi dua, antara lain:
Dan berikut ini salah satu bacaan takbir yang dianjurkan:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”
Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan sholat Idul Fitri bersama keluarga dan sahabat.
Adapun yang dicontohkan Rasulullah yakni memilih rute yang berbeda saat pergi dan pulang dari sholat Id.
Juga, waktu pelaksanaan sholat Id diakhirkan supaya umat Islam berkesempatan untuk menunaikan zakat fitrah terlebih dahulu.
Nah, itu tadi amalan Rasulullah sebelum Idul Fitri yang harus diketahui umat Muslim.***