SERAYUNEWS – Dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh, tidak hanya tubuh yang perlu Anda perhatikan, tetapi juga kesehatan mental.
Salah satu aspek penting yang sering kali terabaikan adalah pola makan.
Ternyata, ada beberapa makanan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari untuk menjaga keseimbangan pikiran dan emosi kita tetap optimal.
Melansir dari Your Mental Health Pal (8/8), berikut SerayuNews.com sajikan ulasannya:
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Nutritional Science menunjukkan bahwa konsumsi gorengan dapat memiliki dampak negatif pada kemampuan kognitif.
Individu yang mengonsumsi makanan yang digoreng cenderung mendapatkan skor rendah dalam uji kognitif.
Adapun pengujian ini mengukur memori dan fungsi otak dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Sebaliknya, orang yang mengonsumsi makanan nabati memiliki performa kognitif yang lebih baik.
Sebaiknya Anda bijak dalam mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Kafein dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu pola tidur. Lebih-lebih lagi, jika Anda konsumsi dalam jumlah berlebihan.
Kebanyakan kafein dapat merusak keseimbangan kalsium dan zat besi dalam tubuh.
Adapun gejala putus kafein mencakup kecemasan, perubahan suasana hati yang negatif, dan mudah tersinggung.
Aspartam atau pemanis buatan bisa Anda temukan di minuman ringan, permen karet, dan produk lainnya.
Zat ini dapat mempengaruhi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang berperan penting dalam pengaturan suasana hati.
Penggunaan aspartam dalam jumlah besar dapat mengganggu produksi neurotransmiter tersebut. Sehingga, berpotensi memicu stres kimia dan meningkatkan stres oksidatif dalam otak.
Akohol sebenarnya dapat memengaruhi kesehatan mental dan memberikan dampak negatif.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan kadar gula darah.
Ini juga dapat menyebabkan dehidrasi dan gejala mabuk fisik yang berkontribusi pada kecemasan.
Selain itu, alkohol juga dapat mengurangi kadar Vitamin B dalam tubuh, mempengaruhi suasana hati.
Kandungan merkuri yang tinggi dalam tuna sebaiknya menjadi perhatian.
Penelitian dalam Integrative Medicine menemukan bahwa tingkat kandungan logam yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif.
Meskipun demikian, tuna tetap bisa menjadi bagian dari diet Anda dalam porsi yang bijak.
Makanan olahan seperti makanan siap saji atau biskuit sebaiknya Anda konsumsi dengan porsi yang tidak berlebihan.
Meskipun enak, makanan olahan cenderung rendah nilai nutrisinya.
Sebaiknya, utamakan konsumsi makanan segar yang dapat memberikan nutrisi mikro yang penting bagi otak.
Jenis roti yang Anda konsumsi juga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Roti putih yang terbuat dari tepung yang sangat diproses dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh.
Ini dapat mengakibatkan fluktuasi energi yang dapat memicu depresi dan kecemasan.
Maka, menggantinya dengan roti gandum bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
Meskipun demikian, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Sebab, Anda juga tidak perlu menghilangkan makanan-makanan ini sepenuhnya.
Hanya saja, mengurangi konsumsi makanan yang berdampak buruk pada kesehatan mental bisa menjadi langkah positif untuk kesejahteraan mental Anda.***