SERAYUNEWS– Di tengah tingginya angka kematian perempuan akibat kanker serviks di Indonesia, Bupati Cilacap, Dr. Syamsyul Auliya Rachman, berkomitmen mendukung upaya pencegahan penyakit tersebut. Dalam pertemuan bersama UNICEF Indonesia dan Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), Bupati menyatakan komitmennya untuk memastikan seluruh anak perempuan di Cilacap mendapatkan imunisasi HPV secara merata.
“Kanker serviks adalah penyakit mematikan pada perempuan yang bisa dicegah. Kita ingin seluruh anak perempuan di Cilacap terlindung dari ancaman kanker serviks,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).
Pernyataan ini bukan isapan jempol. Data menunjukkan, lebih dari 21.000 perempuan Indonesia meninggal setiap tahunnya karena kanker serviks. Padahal vaksin HPV yang efektif mencegah penyakit ini tersedia dan dapat diberikan sejak usia dini. Pemerintah menetapkan usia optimal pemberian vaksin HPV pada anak perempuan 11–13 tahun, atau setara kelas 5 Sekolah Dasar.
Cilacap menjadi daerah yang patut dicontoh. Pada tahun 2024, daerah ini mencatatkan capaian imunisasi HPV hingga 99 persen, salah satu yang tertinggi di Indonesia. Meski begitu, Bupati menyadari bahwa pekerjaan belum selesai. Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga dan meningkatkan angka tersebut.
“Melalui kerja sama lintas sektor, kita akan pastikan pelaksanaan imunisasi HPV di sekolah berjalan lancar dan sukses. Tidak boleh ada yang tertinggal,” imbuh Bupati.
Komitmen ini turut diapresiasi oleh DR. Armunanto, Penjabat Sementara Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa. Ia menyebut Cilacap sebagai bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat mampu menghasilkan capaian luar biasa.
“Cilacap menjadi contoh daerah yang menunjukkan bahwa dengan komitmen pemerintah daerah dan dukungan lintas sektor, kita bisa melindungi generasi muda dari penyakit yang bisa dicegah,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Ahmad Amru, menyoroti pentingnya peran edukasi dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi HPV.
“Imunisasi HPV bukan hanya soal teknis pemberian vaksin, tapi juga soal membangun kepercayaan orang tua. Komunikasi yang baik dan sesuai dengan budaya masyarakat harus terus dilakukan agar semua anak perempuan terlindung dari ancaman penyakit yang mengancam jiwa,” jelas Basra.
Dengan dimulainya Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Agustus mendatang, Kabupaten Cilacap bersiap menjadi contoh nasional dalam upaya perlindungan anak perempuan dari kanker serviks.
Melalui program Jaga Bersama, UNICEF dan Portkesmas terus mendukung tenaga kesehatan, guru, tokoh agama, serta media untuk mengedukasi masyarakat dan memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari hak dasar mereka yakni kesehatan.