SERAYUNEWS– Tinju merupakan satu cabang olahraga popular, namun terkadang sebuah kompetisi harus tercoreng dengan tindakan yang tidak sportif, baik dilakukan oleh atlet, hingga perangkat pertandingan.
Untuk itu, sebagai sarana pendukung dan memastikan pelaksanaan babak kualifikasi Porprov XVII Jateng cabang olahraga tinju yang dilaksanakan di Banjarnegara, panitia telah menyiapkan sejumlah kamera pengawas serta live score yang dapat dilihat secara umum.
Keberadaan kamera ini menjadi satu upaya untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam babak kualifikasi Porprov XVII Jateng di Banjarnegara. Keberadaan kamera atau dalam pertandingan sepak bola dikenal dengan istilah Video Assistant Referee (VAR).
Wakil Ketua Umum I KONI Jateng Bambang Raharjo Munajat mengatakan, babak kualifikasi cabang olahraga tinju di Banjarnegara ini sudah menggunakan pengawasan dengan kamera. KONI Jateng mendorong cabor-cabor tidak terukur seperti tinju, karate, atau cabor lainnya untuk memasang kamera perekam.
Menurutnya, adanya kamera perekam ini menjadi satu sarana untuk mencegah terjadinya kecurangan yang mungkin saja dilakukan oleh atlet, official, maupun hakim juri. Sebab pada cabor tidak terukur ini kemungkinan-kemungkinan tindakan tersebut bisa saja terjadi.
“Kamera ini hanya untuk antisipasi tindakan kecurangan, karena kami semua mengharapkan pertandingan berjalan secara fair dengan menunjung tinggi jiwa sportivitas,” katanya, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, sebuah prestasi yang diraih secara fair akan meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki atlet. Sehingga, akan muncul atlet-atlet muda yang akan meregenerasi atlet sekarang dengan usia di atas 25 tahun.
“Untuk tinju ini usia atlet bisa sampai 30 tahun, namun golden age petinju ini berada di usia 20 sampai 25 tahun. Kalau nantinya ada atlet yang lebih muda dan lebih baik, kenapa kita tidak memilih atlet yang lebih muda,” katanya.
Dikatakannya, dengan bantuan kamera yang menyoroti sistem pertandingan dan penilaian dari para hakim juri, maka pertandingan akan berjalan dengan sportif dan sangat fair. “Kami mengingatkan para para atlet untuk menunjukkan jiwa sportivitas yang tinggi dalam meraih puncak prestasi, dan bersainglah secara sehat,” katanya
Terlebih babak kualifikasi ini adalah olahraga pembinaan kepada atlet usia muda untuk memiliki sikap mental dan kepribadian yang kuat, berani menghadapi tantangan, jujur, dan berprestasi.