SERAYUNEWS – Hanifudin (42), warga Kelurahan Purwanegara Purwokerto Utara ini terpaksa tinggal di gubug dari bekas kandang itik.
Hanif beserta anak-anaknya, mengais reruntuhan kandang itik untuk membangun gubugnya yang roboh akibat terjangan hujan dan angin kencang.
Gubug yang dia tinggali beserta istri dan empat orang anaknya itu, berdiri dengan material bekas kandang itik di atas kolam ikan.
Kolam ikan tersebut, milik warga sekitar yang menurut Hanif sudah mengizinkannya tinggal di tempat itu sejak empat bulan lalu.
“Ada bantuan dari kelurahan uang Rp 200 ribu per bulannya. Kadang juga ada tetangga yang ke sini,” kata dia, Sabtu (20/4/2024).
Selain berada di sekitaran kolam ikan, gubug miliknya berada tepat di bawah pemakaman umum Kelurahan Purwanegara.
“Saya sudah dapat izin tinggal oleh warga yang punya tanah ini. Lokasinya memang ada di bawah makam yang longsor, jadi banyak batu nisan dan sisa-sisa makam di sekitar tempat saya,” ujarnya.
Menurut Hanif, gubug yang Ia bangun punya tiga ruang yang berbeda. Ada ruang kerja, kamar anak dan kamar untuk hanif serta istrinya. Sedangkan dinding yang dia gunakan, bekas spanduk dan baliho yang Ia peroleh dari warga sekitar.
Untuk kerangka gubug, Ia hanya menggunakan bambu yang dia dapat dari warga, serta memanfaatkan sisa-sisa asbes bekas kandang itik yang roboh.
Selain mendapatkan bantuan dari pemerintah, Hanif juga mengaku selama ini bekerja untuk mengedit karya ilmiah para mahasiswa. Jasa yang Ia dapat bisa dia gunakan untuk kebutuhan rumah tangganya sehari-hari.
“Alhamdullilah saya dulu pernah kuliah meski tidak selesai. Kini bisa membantu mengetik dan mengedit skripsi mahasiswa,” kata dia.