SERAYUNEWS – Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap mempercepat langkah antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Hal ini menyusul adanya sapi di wilayah Cilacap yang teridentifikasi terjangkit PMK. Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Cilacap menerima alokasi 3.000 dosis vaksin.
Hingga Rabu (15/1/2025), data dari dinas mencatat 86 ekor ternak terjangkit PMK. Dari jumlah tersebut, dua ekor mati, 63 ekor sembuh, empat ekor dipotong bersyarat. Sementara 17 ekor lainnya, masih dalam proses penyembuhan.
Ternak yang terjangkit PMK tersebar di sejumlah wilayah, termasuk Binangun, Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cimanggu dan Cipari. Selain itu ada juga laporan di Gandrungmangu, Jeruklegi, Kawunganten, Kedungreja, Kroya, Nusawungu, Patimuan, Sampang, dan Wanareja.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Achmad Nurlaeli, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus PMK di Cilacap telah tertangani dengan baik.
“Saat ini tinggal 17 kasus yang sedang dalam masa penyembuhan,” ujar Achmad Nurlaeli bersama Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Slamet Sugino.
Dinas Perternakan Cilacap telah menjalankan berbagai langkah pencegahan, untuk mengendalikan penyebaran PMK.
Langkah tersebut meliputi edukasi kepada peternak mengenai kebersihan kandang, penyemprotan disinfektan secara rutin. Selain itu dinas juga melakukan pengawasan ketat, terhadap pergerakan sapi yang masuk dan keluar dari wilayah Cilacap.
“Yang terpenting adalah SOP (standar operasional prosedur) yang mengatur hanya orang tertentu yang boleh masuk ke kandang, tidak boleh orang sembarangan,” jelas Achmad.
Vaksinasi menjadi prioritas utama untuk mencegah penyebaran PMK lebih lanjut. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan kuota vaksin sebanyak 3.000 dosis untuk Kabupaten Cilacap.
“Kita mendapat alokasi vaksin yang lumayan banyak. Rencananya, vaksinasi akan mulai berjalan minggu ini dengan prioritas pada wilayah dengan populasi sapi terbesar,” ujarnya.
Populasi sapi di Kabupaten Cilacap perkiraan mencapai 15.000 ekor yang tersebar di berbagai kecamatan. Meski demikian, wabah PMK telah berdampak pada pasar ternak. Beberapa pedagang membatasi pengiriman sapi menjelang persiapan Hari Raya Idul Adha.
Biasanya, pedagang mulai menyetok sapi untuk keperluan kurban. Namun, dengan adanya wabah PMK, proses ini jadi lebih selektif guna mencegah penyebaran penyakit.
Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berupaya menanggulangi wabah ini. Dengan vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan lainnya, harapannya PMK dapat segera terkendali sehingga sektor peternakan di Cilacap tetap stabil.