Khutbah Pertama
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd!
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam, yaitu Isra Mi’raj. Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan luar biasa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tetapi juga mengandung hikmah mendalam bagi umat Islam.
Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab, ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina (Isra), lalu diangkat ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh (Mi’raj). Dalam perjalanan ini, Nabi menerima perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam.
Firman Allah dalam Surah Al-Isra ayat 1:
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Perjalanan ini bukan hanya mukjizat, tetapi juga ujian iman bagi umat Islam. Banyak yang meragukan peristiwa ini, namun para sahabat yang beriman, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, dengan tegas mempercayainya. Ini mengajarkan kita bahwa keimanan adalah dasar penting dalam menjalani kehidupan.
- Kepatuhan kepada Perintah Allah
Isra Mi’raj menjadi momen disyariatkannya shalat lima waktu. Ibadah ini adalah sarana utama mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga hubungan spiritual kita dengan-Nya. Mari kita introspeksi, sudahkah kita menjalankan shalat dengan benar dan khusyuk?
- Keutamaan Masjid Al-Aqsa
Perjalanan Isra menunjukkan pentingnya Masjid Al-Aqsa sebagai kiblat pertama umat Islam. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu mendoakan dan menjaga Masjid Al-Aqsa sebagai warisan suci Islam.
- Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Isra Mi’raj terjadi di tahun penuh duka bagi Nabi, setelah wafatnya Khadijah RA dan Abu Thalib. Allah memberi pelajaran bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan. Kita pun harus bersabar dalam menghadapi tantangan hidup.
Khutbah Kedua
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Isra Mi’raj mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan dengan Allah (habluminallah) dan sesama manusia (habluminannas).
Shalat adalah bentuk ketaatan kepada Allah, sedangkan menjaga ukhuwah Islamiyah adalah cara memperkuat persatuan.
Mari kita ambil pelajaran dari peristiwa ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik, meningkatkan keimanan, dan memaksimalkan amal saleh.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang istiqamah dalam kebaikan.
Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah waqina ‘adzabannar.
Penutup
Semoga khutbah ini menjadi pengingat agar kita lebih semangat menjalankan kewajiban sebagai Muslim. Jangan lupa untuk memperbanyak dzikir, doa, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Wa akhiru da’wana anilhamdulillahi rabbil alamin.
Demikianlah teks khutbah Jumat mulai dari khutbah pertama hingga khutbah kedua dengan tema Isra Miraj. Semoga bermanfaat.