Purbalingga, Serayunews.com – Kasus positif covid mulai merambah ke kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkab Purbalingga. Hal ini berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang menyebut ada sejumlah ASN yang terpapar Covid.
“Betul, ada dua yang positif (di Dinkes-red). Yang satu sudah sembuh, yang satu masih dirawat,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono, Senin (28/9).
Terkait hal itu, Dinkes sudah melakukan penelusuran terhadap kontak erat pasien positif Covid-19 dari kantor dinas tersebut. Bahkan Dinkes sudah melakukan tes swab kepada orang-orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.
Sebelumnya, ada sejumlah ASN di Kantor Kelurahan Kembaran Kulon, Kecamatan Purbalingga dinyatakan terpapar Covid-19. Bahkan, kantor tersebut harus ditutup selama beberapa hari untuk menghindari penularan virus itu.
Hanung menambahkan, hingga saat ini total pasien yang positif Covid-19 ada 169 orang. Namun sebagian besar sudah sembuh dan tinggal 40 orang yang masih dirawat.
“Banyak yang sembuh. Kalau yang meninggal belum ada tambahan, masih tetap dua orang, yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit mencapai 40 orang,” kata Hanung.
Menurutnya, tingginya jumlah pasien positif Corona tersebut harus menjadi perhatian masyarakat. Jangan pernah abai terhadap penerapan protokol kesehatan.
Dia juga tak bosan mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 4M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Hal tersebut dilakukan guna pencegahan dan pengendalian Covid-19.
“Covid-19 ini kan tidak tampak sehingga memakai masker, PHBS, cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan, jaga jarak, hindari kerumunan manakala tidak perlu itu harus tetap dilakukan dimanapun itu baik di kantor, disektor pariwisata, di pasar, dan lain-lain,” ujarnya.
Terkait tes swab secara masal, ia mengatakan Pemkab Purbalingga sedang mengarah untuk bisa melakukan tes swab secara masal dan masif. Saat ini masih masih terkendala dengan sumber daya manusianya, karena masing-masing daerah sumber dayanya berbeda.
“Tahun ini juga ada Pilkada sehingga menyedot anggaran juga, untuk penanganan covid-19 juga sudah dijadikan refocusing, untuk rapid sebetulnya kita sudah melakukan ribuan tapi untuk swab ini kami usahakan,” kata dia. (Amin)