CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Dalam beberapa hari terakhir kondisi cuaca di wilayah Cilacap dan Banyumas terasa lebih panas daripada sebelumnya. Bahkan alat pendingin ruangan seperti kipas angin dan AC terkadang belum cukup untuk mendinginkan suhu di dalam rumah. Pengamat cuaca Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan, kondisi cuaca tersebut diprediksi sampai dengan awal musim kemarau pada pertengahan Juni mendatang.
Ia menjelaskan, beberapa penyebab untuk suhu panas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir yaitu posisi gerak semu matahari yang masih berada di dekat garis khatulistiwa. Kondisi jumlah curah hujan yang mulai sedikit karena memasuki musim transisi dari penghujan ke musim kemarau. Kondisi udara juga masih lembab juga menjadi penyebab suhu di wilayah Indonesia panas.
“Suhu udara rata rata untuk wilayah Cilacap kota untuk siang hari antara 25 derajat celcius hingga 32 derajat celcius. Namun karena kecepatan angin rendah jadi suhu terasa panas,” jelasnya kepada serayunews.com, Sabtu (1/4/2017)
Selain itu, kata dia, angin masih berhembus dari baratan atau benua asia dengan kecepatan rendah dan membawa masa udara lembab. Sementara dari angin timuran atau benua Australia dengan kecepatan yang biasanya relatif kencang dan membawa masa udara kering.
“Kecepatan angin rendah karena memang pola anginnya sedang rendah. Biasanya angin kencang disebabkan karena adanya gangguan pola angin tertentu misalnya ada badai tropis, ada daerah tekanan rendah dan daerah tekanan tinggi,” ungkapnya.
Menurutnya, efek penamanasan global juga ikut menjadi penyebabnya. Hal itu memicu suhu bumi mulai meningkat dari normalnya.
“Pemanasan global juga, setau saya dari dulu juga tidak sepanas akhir akhir ini. Tetapi semakin kesini saya rasa semakin panas,” pungkasnya.