Cuma Ditarget Rp 635 Juta, PAD Pariwisata Cilacap Tahun 2022 Baru Terealisasi 56 Persen, Kok Bisa?
CilacapEkonomi

Cuma Ditarget Rp 635 Juta, PAD Pariwisata Cilacap Tahun 2022 Baru Terealisasi 56 Persen, Kok Bisa?

Bagikan:
Penampakan depan objek wisata Air Panas Cipari, Senin (12/9/2022). Destinasi ini, merupakan satu-satunya objek wisata komersial yang dikelola Pemkab Cilacap. (Foto: dok serayunews.com)

Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata Kabupaten Cilacap tahun ini, cuma Rp 635 juta. Tapi sudah memasuki Agustus, baru terealisasi 56 persen dari target tersebut.


Cilacap, serayunews.com

Target Rp635 juta, tentu tergolong kecil untuk sebuah kabupaten sekelas Cilacap. Jika dibandingkan dengan dua kabupaten tetangga, angka tersebut masih terlampau jauh.

Misalnya Pemkab Banjarnegara yang menargetkan PAD Pariwisata tahun ini, sebesar Rp18 miliar. Begitu juga dengan Pemkab Banyumas yang menargetkan PAD Pariwisata cukup tinggi, yakni sebesar Rp48 miliar pada tahun 2022.

Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Disporapar Cilacap, Kasidi mengatakan, kecilnya jumlah target PAD sektor wisata Cilacap karena hanya ada satu destinasi wisata yang pengelolaannya oleh Pemkab Cilacap. Objek wisata tersebut adalah Pemandian Air Panas Cipari.

“Karena hanya ada satu yang kami kelola dan ada delapan obwis yang perjanjian kerjasama dengan kami. Jadi targetnya sedikit,” katanya kepada serayunews.com, Senin (12/9/2022).

Menurutnya, dari target sebesar Rp635 juta, sebanyak Rp550 juta merupakan dari hasil Pemandian Air Panas Cipari. Sementara saat ini, baru terkumpul 56 persen dari target. Meski begitu, dia optimistis perolehan PAD tahun ini dapat melampaui target.

“Kami optimistis bisa tercapai, bahkan dapat melampaui target. Kita terus berusaha untuk itu, termasuk menggencarkan promosi dan mengikuti berbagai even nasional,” tuturnya.

Perihal target PAD sektor wisata Cilacap, sebelumnya sempat ramai jadi perbincangan di media sosial. Ada dorongan agar Pemkab Cilacap bisa membuat kegiatan bertaraf nasional, bahkan internasional untuk mendongkrak perolehan PAD sektor pariwisata.

Editor: Adi Kurniawan