Daftar aset yang dikelola Danantara dari bank BUMN, BRI, BSI, Mandiri dan BTN. (Foto : Pixabay)
SERAYUNEWS – Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dengan membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Lembaga ini bertujuan mengoptimalkan aset negara agar lebih produktif dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis, termasuk bank-bank besar, kini berada di bawah pengelolaan Danantara.
Dalam artikel ini, kami akan menyajikan informasi menarik mengenai pembentukan Danantara, aset yang dikelola, serta perbedaannya dengan peran Kementerian BUMN.
Apa Itu Danantara?
Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata bermakna masa depan, dan Nusantara merujuk pada Tanah Air.
Ini adalah badan pengelola investasi yang akan menginvestasikan modal dari sumber daya alam serta aset negara ke dalam berbagai proyek berkelanjutan dengan fokus pada investasi non-APBN.
Tujuan Pembentukan Danantara
Optimalisasi Aset Negara
Banyak aset negara yang kurang produktif atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Danantara hadir untuk mengelola aset tersebut agar memberikan nilai ekonomi lebih tinggi.
Meningkatkan Investasi Jangka Panjang
Indonesia membutuhkan investasi besar untuk pembangunan infrastruktur, energi, dan sektor strategis lainnya. Danantara bertindak sebagai kendaraan investasi guna memastikan pendanaan yang stabil bagi proyek-proyek ini.
Menarik Investor Asing dan Swasta
Untuk mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri, Danantara diharapkan menjadi mitra strategis bagi investor global yang ingin menanamkan modal di Indonesia.
Mengadopsi Model Sovereign Wealth Fund (SWF)
Danantara mengacu pada model SWF yang telah sukses di berbagai negara, seperti Temasek Holdings (Singapura), Government Pension Fund Global (Norwegia), dan Mubadala Investment Company (Uni Emirat Arab).
Aset yang Dikelola Danantara
Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan mengelola aset BUMN strategis dengan total nilai mencapai lebih dari 900 miliar dolar AS (sekitar Rp 14.000 triliun).
Investasi awal yang disiapkan untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp 325,8 triliun), yang bersumber dari Indonesia Investment Authority (INA) dan tujuh BUMN.
Pada tahap awal, aset yang dikelola Danantara diperkirakan mencapai 600 miliar dolar AS (sekitar Rp 9.504 triliun) dan ditargetkan meningkat hingga 982 miliar dolar AS, menjadikannya SWF terbesar keempat di dunia.
Danantara akan mengelola beberapa bank BUMN yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, di antaranya:
Bank Mandiri
Total aset: Rp 2.174 triliun
Bank terbesar di Indonesia yang berperan utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Total aset: Rp 1.965 triliun
Fokus pada sektor UMKM dengan jaringan luas hingga pelosok negeri.
Bank Negara Indonesia (BNI)
Total aset: Rp 1.087 triliun
Berperan penting dalam mendukung aktivitas perbankan dan pembangunan ekonomi nasional.
Bank Syariah Indonesia (BSI)
Bank syariah terbesar di Indonesia yang berkontribusi pada pengembangan ekonomi berbasis syariah.
Bank Tabungan Negara (BTN)
Fokus pada sektor perumahan dengan program pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat.
Perbedaan Peran Danantara dan Kementerian BUMN
Meskipun Danantara memiliki peran besar dalam pengelolaan aset negara, Kementerian BUMN tetap berfungsi sebagai regulator dengan tugas utama, seperti:
Menyetujui agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Mengakses dan meminta data serta dokumen perusahaan.
Menetapkan kebijakan strategis dalam berbagai bidang operasional BUMN.
Sementara itu, Danantara bertindak sebagai eksekutor dengan wewenang dalam:
Pengelolaan dividen holding investasi dan holding operasional.
Persetujuan restrukturisasi dan pembentukan holding BUMN.
Optimalisasi aset negara untuk meningkatkan nilai ekonomi jangka panjang.
Visi dan Target Pengembangan Danantara
Sebagai sovereign wealth fund nasional, Danantara memiliki target ambisius untuk menjadi salah satu SWF terbesar di dunia dengan pengelolaan aset mencapai 982 miliar dolar AS.
Strategi utama yang akan diterapkan meliputi:
Optimalisasi pengelolaan aset BUMN.
Efisiensi operasional dan sinergi antar-BUMN.
Diversifikasi investasi untuk memaksimalkan return.
Pengembangan portofolio investasi yang berkelanjutan.
Dengan pengelolaan yang profesional, Danantara diharapkan mampu berkontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Pembentukan Danantara juga menjadi langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan pada pembiayaan berbasis APBN serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui investasi berkelanjutan.***