SERAYUNEWS – Usai pelantikan kepala daerah serentak di Istana Negara Jakarta, 20 Februari 2025, dilanjutkan kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Namun, ada kepala daerah yang tidak hadir mengikuti kegiatan tersebut. Simak daftar kepala daerah yang tidak ikut retret di Magelang.
Ketidakhadiran beberapa kepala daerah dikaitkan dengan instruksi mendadak dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Setelah pelantikan berlangsung, Megawati menginstruksikan kepada kadernya yang baru dilantik menjadi kepala daerah agar tidak mengikuti pembekalan atau retreat yang dilakukan oleh pemerintah di Magelang, Jawa Tengah.
Instruksi tersebut dikeluarkan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan retreat kepala daerah. Instruksi ini tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken oleh Megawati pada 20 Februari 2025.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025,” demikian tulis surat tersebut pada Kamis (20/2/2025) malam.
Keputusan ini diambil menyusul penahanan terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyebutkan bahwa sebanyak 47 kepala daerah tidak menghadiri kegiatan retreat kepala daerah yang digelar di Akmil Magelang.
Bima menjelaskan bahwa total peserta yang seharusnya hadir dalam retreat ini adalah 503 orang, namun yang hadir hanya 450 orang.
Lebih lanjut, Bima merinci bahwa ada 53 kepala daerah yang absen dalam acara ini. Enam di antaranya telah memberikan surat izin resmi kepada panitia retreat dengan alasan sakit (lima orang) dan acara keluarga (satu orang).
Sementara itu, 47 kepala daerah lainnya tidak memberikan konfirmasi atau alasan ketidakhadiran mereka.
Sebagai langkah antisipasi, panitia retreat meminta agar kepala daerah yang berhalangan hadir dapat mengirimkan wakil kepala daerah sebagai penggantinya.
Namun, banyak dari kepala daerah yang tidak hadir ini adalah kader PDIP yang memilih mengikuti instruksi Megawati. Tidak diketahui pasti siapa nama-nama kepala daerah yang tidak hadir mengikuti retret di Magelang.
Total ada 112 kepala daerah dan 80 wakil kepala daerah dari PDIP yang menang pada Pilkada serentak 2024.
Berikut ini beberapa kepala daerah yang diusung PDIP:
Pramono Anung – Rano Karno (Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta)
Meki Nawipa – Deinas Galey (Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah)
I Wayan Koster – I Nyoman Giri Prasta (Gubernur dan Wakil Gubernur Bali)
Ayep Zaki – Bobby Maulana (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi)
Supian Suri – Chandra Rahmansyah (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok)
Dadang Supriatna – Ali Syakieb (Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat)
Aep Syaepuloh – Maslani (Bupati dan Wakil Bupati Karawang)
Marhaen Djumadi – Trihandy Cahyo Saputro (Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk)
Citra Pitriyami – Ino Darsono (Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran)
Yuli Hastuti – Dion Agasi Setiabudi (Bupati dan Wakil Bupati Purworejo)
Afif Nurhidayat – Amir Husein (Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo)
Setyo Sukarno – Imron Rizkyarno (Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri)
Sam’ani Intakoris – Bellinda Putri Sabrina (Bupati dan Wakil Bupati Kudus)
Achmad Afzan Arslan – Balgis Diab (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan)
Endah Subekti Kuntarningsih – Joko Parwoto (Bupati dan Wakil Bupati Gunung Kidul)
Lukman Hakim – Moch Fauzan Ja’far (Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan)
Etik Suryani – Eko Sapto Purnomo (Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo)
Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa (Bupati dan Wakil Bupati Kediri)
Ipuk Fiestiandani Azwar Anas – Mujiono (Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi)
Adi Wibowo – Mokhamad Nawawi (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan)
Keputusan Megawati untuk menginstruksikan kadernya agar tidak mengikuti retreat ini menimbulkan spekulasi di kalangan pengamat politik.
Banyak yang menilai bahwa langkah ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah atas kasus yang menimpa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Beberapa analis politik menilai bahwa absennya kepala daerah dari PDIP dalam retreat ini menunjukkan adanya ketegangan antara PDIP dan pemerintah pusat.
Hal ini juga dapat berdampak pada dinamika politik ke depan, terutama dalam hubungan PDIP dengan partai-partai lain serta pemerintah.
Sementara itu, pemerintah tetap berusaha menjalankan program pembekalan bagi kepala daerah yang hadir agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menegaskan bahwa kegiatan retreat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan yang baik dan bersih.
Namun, dengan adanya ketidakhadiran sejumlah kepala daerah dari PDIP, efektivitas program pembekalan ini menjadi tanda tanya. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja pemerintahan daerah ke depan masih menjadi perbincangan hangat di kalangan publik dan pengamat politik.
Ketidakhadiran sejumlah kepala daerah PDIP dalam retreat di Akmil Magelang merupakan keputusan yang didasarkan pada instruksi langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Meski pemerintah menegaskan bahwa retreat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan kepala daerah, ketidakhadiran 47 kepala daerah, sebagian besar dari PDIP, menunjukkan adanya ketegangan politik yang perlu dicermati lebih lanjut.
***