SERAYUNEWS – Dalam sebuah keluarga, tidak sedikit orang tua yang membiarkan kakak adik tidur sekamar. Ternyata, kebiasaan tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi keduanya.
Jika masih anak-anak, hal ini mungkin akan menjadi hal yang biasa. Namun, berbeda jika anak beranjak dewasa. Apalagi, keduanya memiliki jenis kelamin yang berbeda.
Lalu, apa dampak yang bisa terjadi jika kakak adik tidur sekamar? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Agar hubungan kakak adik bisa akur, komunikasi merupakan kunci utama dalam setiap hubungan, termasuk hubungan saudara kandung.
Jangan ragu untuk membicarakan perasaan adik dan kakak, baik suka maupun duka. Cobalah terbuka terhadap satu sama lain agar membantu memahami perspektif masing-masing.
Kehidupan yang sibuk pasti membuat lupa untuk meluangkan waktu dengan sesama saudara. Cobalah untuk mengatur waktu khusus bersama keluarga.
Bisa jadi, itu hanya makan malam bersama atau akhir pekan dengan kegiatan bersama.
Cara selanjutnya adalah dengan menghargai perbedaan dan kelebihan kakak atau adik. Jangan pernah membanding-bandingkan, karena setiap orang punya peran dan kontribusi masing-masing dalam keluarga.
Saat anak sudah dewasa ada dampak kakak adik berbeda jenis tidur sekamar.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menjelaskan hal ini. Berikut dampaknya.
Karena berbagi ruangan, anak menjadi tidak memiliki privasi. Baik kakak atau adik menjadi lebih sulit untuk mendapatkan ketenangan saat membutuhkan waktu untuk sendiri.
Seiring bertambahnya usia, anak mulai membutuhkan ruang privasi. Jika kesulitan menemukan privasi di rumah, anak mungkin akan merasa malu dan tidak nyaman.
Seiring bertambahnya usia, terdapat beberapa aspek anak yang berkembang, salah satunya kondisi seksual.
Jika kakak adik yang berbeda jenis kelamin masih tidur di kamar yang sama hingga dewasa, khawatirnya salah satu pihak akan kurang memahami batasan antara pria dan wanita sehingga menimbulkan perilaku agresif secara seksual.
Adik kakak yang terus tidur bersama sampai dewasa akan memiliki ketergantungan. Orang tua akan khawatir juga kalau anak menjadi kurang mandiri lantaran selalu bersama dengan orang lain.
Saat memasuki masa pubertas, kamar dapat menjadi tempat bagi anak untuk merasa nyaman dengan kondisi tubuhnya yang mengalami perubahan.
Jika kamar adik kakak yang berbeda jenis kelamin tidak kunjung terpisah, salah satu pihak mungkin merasa tidak nyaman.
Demikian penjelasan mengenai dampak yang bisa terjadi jika kakak adik masih tidur bersama. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)