SERAYUNEWS– Debat capres terakhir mempunyai salah satu topik, janji lapangan pekerjaan, topik yang ditunggu-tunggu pembahasannya oleh kaum rebahan. Debat ini akan berlangsung hari Minggu, 4 Februari 2024.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) paling anyar yakni Agustus 2023, jumlah populasi umur bekerja di Indonesia (15 tahun ke atas) mencapai 212,59 juta orang. Ini meningkat dari 209,42 juta pada Agustus 2022 dan 206,71 juta pada Agustus 2021.
Sedang data terakhir ketenagakerjaan, BPS mencatat pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023, dari total 147,71 juta angkatan kerja.
Mereka semua yang masuk angkatan kerja dan terutama pengangguran sering disebut kaum rebahan.
Merujuk data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Dari jumlah kurang lebih 55 hingga 60 persen di antaranya merupakan pemilih muda atau sekitar 106.358.447 jiwa.
Fakta menarik lainnya, dalam Pemilu kali ini datang dari data Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) yang menunjukkan penentu masa depan Indonesia bergantung dari pilihan generasi milenial sebagai kontributor suara tertinggi, sebanyak 33%.
Kebutuhan kaum rebahan jelas tersedianya lapangan pekerjaan. Lantas seperti apa janji masing-masing paslon?
Paslon 01 menargetkan penciptaan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru, termasuk green jobs.
Paslon 01 memasukan agenda khusus bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Dengan mengusung tema PMI terlindungi dan sejahtera, terdapat 8 janji, di antaranya pembekalan kepada PMI, perbanyak jumlah pekerja migran terampil, hingga perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia.
Mereka juga berjanji menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor, termasuk di sektor industri manufaktur, melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang, serta menyiapkan suplai tenaga kerja yang sesuai.
Jika terpilih mereka berencana untuk membentuk Skill Development Fund di bawah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan asosiasi industri. Ini bertujuan untuk mempercepat pelatihan kerja dan mengembangkan profesi dan bisnis.
Dalam dokumen janji politik, Anies juga berjanji untuk menegakkan peraturan ketenagakerjaan, utamanya peran tenaga kerja asing. “….termasuk dengan memberantas TKA ilegal,” tulis Anies dalam dokumen janji politiknya.
Pihaknya juga memastikan agar setiap proyek yang dijalankan pemerintah melibatkan tenaga kerja lokal, dengan pendekatan padat karya untuk program tertentu, serta memberikan dukungan permodalan bagi wirausahawan muda guna menekan tingkat pengangguran terbuka.
Terobosan lain yang akan mereka lakukan adalah menaikkan batas tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN. TKDN diharapkan dapat mendorong industri komponen lokal dalam membangun lapangan kerja berkualitas melalui pelibatan dunia usaha.
Pasangan ini tidak menyebut target angka jumlah lapangan kerja yang tercipta.
Dalam dokumen resminya hanya menyebut menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja dalam negeri.
Pasangan ini akan mendorong perusahaan menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap, melalui subsidi premi asuransi bagi pekerja selama 12 bulan.
Untuk TKA, Paslon ini akan memperketat masuknya tenaga kerja asing melalui pembentukan Satgas Pengawasan TKA
Kemudian mereka juga berencana untuk mengembangkan sistem pembiayaan alternatif UMKM, melalui digitalisasi keuangan, serta program pembiayaan ultra mikro (UMi).
Paslon ini menargetkan 17 juta lapangan kerja baru. Cara yang ditempuh di antaranya dengan memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun. Mereka juga akan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal agar semua rakyat cepat mendapatkan kerja.
Mereka juga berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja, melalui kesempatan kerja yang produktif, pekerjaan yang layak, serta perlindungan ketenagakerjaan.
Selain itu, keduanya berencana membentuk program kesejahteraan opsional berupa pekerjaan ringan dan sederhana bagi lansia yang masih ingin bekerja.
Kepada perempuan yang bekerja di seluruh bidang, Ganjar berencana untuk memperkuat posisi perempuan dalam relasi kerja dan menambah cuti melahirkan bagi ibu dan ayah dengan upah dan tunjangan tetap 100%. Lalu, untuk mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah, keduanya ingin menjadikan ekonomi Indonesia unggul dan berdaya saing.
Menariknya, pasangan ini berencana untuk menyediakan layanan konseling psikologis untuk mengatasi tekanan pekerjaan untuk profesi polisi.
Selain itu, mereka juga berkomitmen memperhatikan aparat sipil negara (ASN), dengan tujuan memastikan tercapainya pelayanan prima ASN. Pasangan ini akan menjamin sistem kerja yang jelas, kenaikan jabatan yang transparan akuntabel, remunerasi yang konkret, dan sistem pindah yang padu padan bagi ASN.
Demikian janji para paslon tentang ketengakerjaan. Silakan nilai sendiri.
Agar tidak kecewa, mungkin ada baiknya menyimak nasihat filsuf Amerika, Hannah Arendt. Janji adalah cara unik manusia untuk mengatur masa depan, membuatnya dapat diprediksi dan dapat diandalkan sejauh memungkinkan secara manusiawi.
Selamat menyaksikan debat capres terakhir besok!*** (O Gozali)