SERAYUNEWS – Para petani di Purbalingga, mulai mengairi sawah dengan pompa. Hal ini mereka lakukan, karena debit air di sejumlah sungai di Kabupaten Purbalingga mulai menurun.
Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Hafidah menyampaikan, intensitas hujan di Kabupaten Purbalingga sudah sangat rendah. Sesekali masih turun hujan, namun dengan tidak deras dan durasi pendek.
“Pantauan kami, debit air sungai yang menjadi sumber irigasi pertanian di Purbalingga, debitnya sudah mulai berkurang,” katanya, Jumat (16/06/2023).
Secara umum, ada tiga saluran irigasi utama di Purbalingga. Pertama saluran irigasi Banjar Cahyana, Saluran Gringsing, dan Irigasi Slinga.
“Di luar jalur irigasi itu, menjadi prioritas pantauan kita. Seperti di wilayah Barat, wilayah atas Bobotsari ke timur,” katanya.
Saat ini, para petani sudah mulai melakukan penanaman padi. Rata-rata tanaman baru berusia sudah satu bulan. Pada situasi seperti ini, padi sedang sangat membutuhkan air.
Para petani mengairi sawah dengan pompa, kemudian menyedot air dari saluran sungai atau selokan kecil.
Dinas Pertanian juga menyiapkan pinjaman pompa, lengkap dengan bahan bakarnya khusus untuk daerah yang darurat.
“Rata-rata kelompok tani sudah punya pompa air, karena tahun 2022 lalu sudah mendapat bantuan sebanyak 600 unit. Kalau alokasi bantuan bahan bakar, Dinas hanya menyediakan untuk 140 hektar lahan sawah,” kata dia.