Banjarnegara, serayunews.com
Simulasi yang dilakukan serentak dalam rangka HKB ini merupakan bagian dari peningkatan kesadaran masyarakat secara mandiri jika teradi bencana. Kesiapsiagaan ini lebih ditekankan ada level lebih kecil yakni keluarga di tengah pandemi seperti saat ini.
Kalakhar BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Runtuh Saritomo mengatakan, kegiatan ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan. Kegiatan berdasarkan pada asas kesetiakawanan, kegotongroyongan, dan kedermawanan saat terjadi bencana.
“Meski begitu, karena ini masih dalam masa pandemi, maka penerapan protokol kesehatan tidak sampai diabaikan. Kegiatan ini tidak hanya sekadar seremoni, tetapi bagaimana masyarakat bisa paham dan sadar apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi,” ujarnya.
Menurutnya, dengan simulasi ini, masyarakat bisa melakukan hal yang sederhana, mulai dari tingkat keluarga dengan melakukan tindakan yang sesuai prosedur jika terjadi bencana.
“Minimal, kita paham apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana. Kenapa BPBD melakukan ini, karena kita adalah garda terdepan, sehingga jangan sampai karyawan atau pegawai di BPBD malah tidak faham akan tindakan kesiapsiagaan terhadap bencana,” katanya.
Dikatakannya, kegiatan HKB ini juga dilakukan serentak di berbagai instansi yang ada di Banjarnegara. Harapannya mereka memahami betul apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana, khususnya gempa bumi. Sehingga dengan prosedur yang benar, akan dapat mencegah atau minimal mengurangi korban akibat bencana.