Cilacap, Serayunews.com
Dalam kunjungannya ke Lapas Permisan, Deputi Polhuk Hankam Bappenas, Dr. Ir. Slamet Soedarsono MPP.QIA, CRMP, CGAP mengatakan, program kemandirian sangat dibutuhkan warga binaan untuk bekal mereka menempuh hidup selepas menjalani hukuman. Karenanya program kemandirian yang kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan.
“Kegiatan kemandirian di Lapas Permisan ini sangat bagus dan patut dicontoh lapas lainnya. Ada membatik, otomotif hingga bercocok tanam. Warga binaan mempunyai beragam pilihan, sesuai dengan minat untuk meningkatkan keterampilan mereka,” katanya usai melakukan supervisi dan sinkronisasi di Lapas Permisan, Rabu (30/3/2022).
Slamet Soedarsono berharap, program kemandirian dapat terus ditingkatkan dan diperbanyak lagi. Sehingga setelah selesai menjalani hukuman, warga binaan mempunyai keterampilan yang mumpuni untuk memulai kehidupan mereka yang baru. Termasuk dalam hal pemasaran, juga harus dipikirkan bersama.
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Polhuk Hankam Bappenas juga didampingi Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Saut Poltak Silitonga serta Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah, A Yuspahruddin.
Pada kesempatan tersebut, Kalapas Permisan, Mardi Santoso menyampaikan, saat ini jumlah warga binaan yang ada di Lapas Permisan sebanyak 467 orang dan lebih dari 35 persen dari total warga binaan tersebut mengikuti pembinaan kemandirian.
Kegiatan kemandirian yang dilakukan meliputi, keterampilan membatik, sablon, kaligrafi, kegiatan otomotif, budidaya selada dengan metode hidroponik serta bakery.
“Dari berbagai kegiatan tersebut yang paling banyak menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lapas Permisan yaitu dari kegiatan membatik. Mengingat jumlah produksi cukup banyak, karena permintaan juga terus meningkat,” jelas Kalapas.
Kalapas merinci, dari PNBP Lapas Permisan Tahun 2021 sejumlah Rp17.045.000, dan total pelaporan dalam tahun tersebut 29.106.075 telah melebihi target yang telah ditetapkan.