Di Tengah Viralnya Kasus Bullying Pelajar, SMP Takhasus Alquran Siap Cetak Generasi Berakhlak
Bagikan:

SERAYUNEWS– Kasus perundungan dan penganiayaan terhadap pelajar SMP di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang tengah viral di media sosial, membuat wajah dunia pendidikan tercoreng. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) sangat menyesalkan, kasus perundungan atau bullying pelajar masih marak terjadi.
Tugas berat saat ini dipikul lembaga pendidikan kita, agar kasus serupa tak terulang. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan umum dan teknologi, anak didik juga perlu mendapatkan ilmu agama, seperti akidah, akhlak, dan ilmu agama lainnya. Komitmen itulah yang terus dilakukan SMP Takhasus Alquran Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Meskipun baru beroperasi dua bulan lebih, tetapi sudah ada beberapa siswanya yang sudah hafal beberapa juz Alquran. Sekolah ini secara resmi telah dilaunching Pengasuh Pondok Pesantren Al Asy’ariyah Wonosobo, Khairullah Al-Mujtaba, Jumat, (29/9/2023) petang. SMP yang berlokasi di Boto, Sapuran tersebut merupakan sarana belajar mengajar berbasis pondok pesantren.
Kepala SMP Takhasus Alquran Sapuran, Tri Widodo menyampaikan, SMP tersebut bernaung di bawah Pondok Pesantren API Nurul Kawakib Mekar Abadi. Sekolah tersebut merupakan sekolah berbasis pesantren dengan menerapkan kurikulum merdeka. “Sekolah baru mulai kegiatan belajar mengajar Tahun 2023 ini,” ujarnya.
Disebutkan, semua siswa SMP Takhasus Alquran diwajibkan untuk mondok di Pesantren API Nurul Kawakib. Jadi, seluruh siswa di SMP Takhasus Alquran Sapuran ini selain mendapatkan ilmu pengetahuan umum dan teknologi, juga mendapatkan ilmu agama, seperti akidah, akhlak dan ilmu agama lainnya. Bahkan, ada program tahfidz atau menghafal Alquran.
“Walaupun baru beroperasi sekitar dua bulan lebih, tapi sudah ada beberapa siswa yang sudah hafal beberapa juz. Jadi harapannya sekolah ini bisa mencetak generasi yang pandai dan berakhlakul karimah,” harapnya saat memberikan keterangan kepada media.
Sementara itu, Pengasus Pondok Pesantren API Nurul Kawakib Mekar Abadi, KH Yusuf Na’im Fatah mengungkapkan, SMP berbasis Ponpes ini merupakan metamorfosis pondok pesantren memenuhi hak pendidikan umum anak Indonesia, khususnya di Kabupaten Wonosobo dan Kecamatan Sapuran khususnya.
Konsep sekolah ini adalah berbasis pondok pesantren dengan harapan bisa mempertebal bekal ahlak bagi siswa-siswinya di kehidupan nantinya. Pihaknya berharap siswanya bisa mahir dalam ilmu formal dan piawai dalam ilmu agama yang bisa diamalkan di tengah masyarakat.
Sebab, selain kurikulum nasional juga ditambah pelajaran agama tentunya dan nanti bisa bersaing di kancah nasional bahkan harapannya internasional. “Jangan sampai nanti para alumni hanya bisa berjuang di dunia kerja tanpa fondasi agama yang kurang baik. Karena dengan berkembangnya jaman dan pengaruh globalisasi maka generasi penerus bangsa juga harus dibekali ilmu agama yang kuat,” tandasnya.
Sementara itu, Eko Purnomo selaku perwakilan keluarga muwaqif atau yang mewaqafkan tanah untuk pembangunan SMP dan Pondok tersebut berharap, sekolah berbasis pondok pesantren ini bisa menciptakan generasi yang unggul dan berakhlakul karimah.
“Semoga sekolah ini bisa membentengi para siswa pengaruh buruk dari luar dengan ilmu agama. Sehingga para siswa nanti bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain di kemudian hari,” tandasnya. Gelaran launching SMP tersebut berlangsung meriah dengan kehadiran artis religi Wafiq Azizah bersama grup qosidah Emirates Musik Religi dari Magelang.