CILACAP – Ribuan butir permen Jari yang diduga mengandung zat narkotika juga ditemukan di Kabupaten Cilacap. Sedikitnya 4500 butir Permen Jari disita BNNK Cilacap.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap, AKBP Edi Santosa menjelaskan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat berkaitan dengan permen jari. Bahwa permen tersebut diduga mengandung zat psikotropika. Selain dari laporan masyarakat, pada kasus yang terjadi di beberapa daerah, permen jari yang dikonsumsi pada anak mengakibatkan anak tersebut tertidur hingga berjam jam bahkan berhari hari.
“Dasarnya kita dapat informasi dari masyarakat berkaitan dengan permen jari ini. Karena bisa mengakibatkan tertidur hingga dua hari hingga tiga hari atau berjam jam,” jelasnya kepada serayunews.com, Rabu (12/10) siang.
Setelah melakukan pengecekan ke lapangan, kata dia, tim dari BNNK Cilacap menemukan permen jari yang dijual para pedagang di sekolah sekolah. Beberapa lokasi temuan diantaranya di Jalan Dr Radjiman, Kesugihan dan wilayah Kecamatan Cilacap selatan. Pihaknya juga telah memberikan himbauan kepada sekolah sekolah yang ada di Cilacap, untuk melaporkan ataupun melarang anak didiknya membeli Permen Jari.
“Untuk langkah awal dan pencegahan, kita sita dulu permen yang didapatkan dari sejumlah pedagang dan distributor di lokasi lokasi tadi yang sudah kita cek. Tim akan melanjutkan lagi ke sekitar Kecamatan Kroya,” ungkapnya.
BNNK Cilacap, kata dia, akan berkoordinasi dengan pusat maupun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengetahui kandungan zat yang ada pada Permen Jari tersebut.
“Hari ini, (Rabu, 12 Oktober 2016) BNN Pusat juga tengah melakukan pengujian Permen Jari tersebut. Ada juga tindakan uji laborat dari BPOM,” ujarnya.
Menurutnya, dari informasi yang didapatkan, permen yang dijual eceran dengan harga Rp 2000 per butir itu diimpor dari Tiongkok. Beberapa jenisnya juga diketahui belum mengantongi ijin resmi dari BPOM.
“Dan ternyata permen itu sudah beredar sekitar satu dua bulan yang lalu. Diketahui permen itu barang impor dari China,” ujarnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar mengawasi anak anaknya untuk tidak mengkonsumsi permen jari.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, tolong anaknya dijaga. Sementara jangan mengkonsumsi permen jari,” pungkasnya.(adi)