SERAYUNEWS – Beredar video di media sosial jika seorang perempuan berinisial S (24) asal Desa Tenggeran, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) nekat pulang ke rumahnya dengan keadaan babak belur. Ia diduga menjadi korban penganiayaan majikannya di Jakarta.
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 46 detik tersebut mempertontonkan seorang perempuan sudah dalam keadaan babak belur pada bagian wajah, telinga hingga beberapa bagian tubuh lainnya. “Selamat pagi saudara, aku lagi punya berita duka, ada anak di sekitar rumah aku dianiaya sama majikan, masyaallah. Ini kerja di, kerja di, kerja di Jakarta, berapa bulan, dua bulan ya dianiaya seperti ini,” ujar suara perempuan dalam video tersebut.
Ia juga berharap bahwa kasus tersebut bisa segera ditangani dan ada hukuman setimpal bagi orang yang diduga melakukan penganiayaan tersebut.
Polresta Banyumas yang mendapati kabar tersebut langsung menerjunkan Tim Sat Reskrim Polresta Banyumas untuk memastikan kondisi korban, yang saat ini sudah berada di rumah sakit.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo melalui Kasat Reskrim, Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan membenarkan jika ada peristiwa tersebut. Namun, pihaknya masih melakukan sejumlah koordinasi atas kasus tersebut. Karena lokasi penganiyaan diduga berada di Jakarta.
“Kami sudah mengecek ke rumah yang bersangkutan, dan betul ada informasi tersebut,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Desa Tanggerang, Rawan saat dihubungi awak media mengaku bahwa korban sudah berangkat ke Jakarta sejak bulan November 2024 lalu. Setelah seminggu bekerja, S justru tidak bisa dihubungi oleh keluarganya. Hingga kemudian pada hari Selasa (18/3/2025) pihak keluarga mendapati kabar jika S harus ditebus dengan uang Rp5 juta jika ingin pulang ke rumah. Pihak keluarga kemudian menghubungi Pemdes tenggeran dan Polsek Somagede.
Hingga kemudian pada hari Jumat dini hari, S pulang ke rumahnya dalam keadaan babak belur. Pihak keluarga kemudian kembali menghubungi Pemdes dan Polsek setempat. S kemudian dibawa ke RSUD Banyumas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Dari keterangannya itu, dia sering dipukuli atau dianiaya majikannya. Baik oleh istri maupun suaminya, karena dianggap kerjanya tidak benar,” kata dia.
Selain itu Rawan menambahkan ada kemungkinan S bisa pulang setelah dibelikan tiket bus dari Jakarta ke Purwokerto. Kemudian karena tidak diberikan uang, sehingga S sempat terluntang-lantung di Terminal Bulupitu Purwokerto hingga kemudian diantarkan ke rumah oleh ojek sepeda motor di terminal bus tersebut yang merasa iba.