Pandemi di Indonesia sudah berjalan satu tahun lebih. Banyak pula akibat yang di timbulkan dari ada nya pandemi ini, salah satu nya adalah pemutusan hubungan kerja(PHK), karena perusahaan kesulitan cash flow. Namun, tidak sedikit orang bisa mengambil hikmah dari pandemi ini, yaitu dengan banyaknya waktu yang tersedia di rumah. Agar kegiatan berkumpul di rumah menjadi suatu hal yang positif, bisa di coba dengan berjualan dari rumah atau berjualan online.
Berjualan online melalui e-commers saat ini tengah menjadi kebiasaan baru bagi masyarkat Indonesia. Selain efisiensi waktu karena tidak harus ke toko langsung hal lain yang menarik adalah karena banyak ragam tersaji dalam satu gadget langsung. Dengan ada nya kebiasaan baru, ini merupakan suatu peluang yang dapat diambil yaitu dengan membuat tokok online.
Sebelum membuka toko online, kita harus tahu terlebih dahulu mengenai proses distribusi barang. Menurut (Charles A. Taff, 1998 : 87) distribusi adalah kegiatan yang terlibat dalam pengadaan dan penggunaan semua bahan yang dipergunakan untuk memproduksi barang jadi, kegiatan ini meliputi pengendalian produksi, penanganan bahan dan penerimaan. Kegiatan distribusi sangat penting dilakukan dalam pemasaran. Lebih lanjut, distribusi memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai jaminan kesinambungan proses produksi, sebagai jaminan produk sampai ke konsumen yang terakhir adalah membuat produk dan jasa menjadi manfaat.
Berbagai pilihan layanan jasa ekspedisi yang siap membantu pedagang online mengantarkan barang pesanan sampai dengan ke rumah, yaitu JNE, J&T, Tiki, SiCepat dan lainnya. Dalam artikel ini akan di bahas proes pengiriman barang melalui JNE karena sebagai penjual yang bertumpu dengan pengiriman kita harus mengetahui alurnya agar semua bisa di perhitungkan.
Pertama Paket diantarkan pelanggan menuju Agen/Sub Agen/Counter JNE terdekat, Paket ditampung di agen setempat, jika langsung datang ke agen yang terdekat di kota, kemungkinan paket akan diproses lebih cepat karena paket yang diterima di agen akan langsung diberangkatkan ke kota penerima. Paket telah tiba di JNE cabang (Status Manifested) ketika paket sudah sampai di JNE cabang, proses selanjutnya adalah penyortiran. Paket tiba di warehouse JNE Jakarta (Status In Transit) setelah paket Anda melewati proses di JNE cabang kota setempat, paket Anda akan diantar menuju JNE Jakarta baik lewat pengiriman udara atau pengiriman darat. Transit via JNE ini hanya berlaku jika rute pengiriman paket melewati jalur Jakarta. Jika rute pengiriman tidak melewati Jakarta, pengiriman dilakukan antara cabang kota pengirim ke cabang kota penerima. Paket tiba di kantor cabang kota penerima (Status Received on Destination)di tahap ini, paket akan kembali disortir berdasarkan alamat tujuan dan pilihan layanan pengiriman paket. Saat di tahap ini, paket Anda akan berstatus received on destination. Setelah tahap ini, paket akan diproses secara berbeda. Kurir mengantarkan paket ke alamat penerima, status yang tertera adalah delivered. Paket diantarkan ke agen/sub agen sebelum diserahkan ke penerima, paket akan diserahkan ke sub agen dan kurir dari sub agen baru akan mengirimkan paket hingga ke penerima.
Dalam perekonomian modern, jalur distribusi bisa semakin singkat berkat digital dan transportasi. Sekat antarwilayah maupun antarnegara nyaris hilang karena pemasaran digital mampu menembusnya. Contoh kita bisa tetap menikmati makanan dari Palembang meskipun kamu sedang berada di Semarang. Secara singkat distribusi dapat membantu efisiensi waktu dan mempermudah urusan kita. Marilah dengan bijak menggunakan saluran distribusi ini untuk mengembangkan bisnis online kita.
Penulis : Astri Yana Elsera C2C021040
Mahasiswa Pasca Sarjana Unsoed 2021