Purbalingga, serayunews.com
Peristiwa perang sarung antar dua kelompok remaja, terjadi di Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja, tepatnya di Jalan Raya Dukuh Kalimenur. Puluhan remaja, yang rata-rata masih berstatus pelajar, terlibat pada pertarungan tersebut. Peristiwa itu terjadi, hanya berawal dari pesan WhatsApp dari seseorang yang tidak jelas.
“Berlangsung saat tengah malam, di jalan raya,” kata Kapolsek Bukateja, Iptu Rohmat Setyadi, Rabu (05/04/2023) siang.
Dia mengatakan, awal mulai terjadinya perang sarung itu sekitar pukul 23.00 WIB. Arifin (16) warga Desa Karangcengis mendapatkan pesan WhatsApp dari seseorang mengaku bertempat tinggal di Desa Cipawon. Isi pesan tersebut, mengajak perang sarung. Lokasi perang sarung di daerah Kalimenur, turut Desa Kedungjati Bukateja.
Baca juga: [insert page=’belasan-remaja-di-purbalingga-diamankan-karena-perang-sarung’ display=’link’ inline]
“Dia menanggapi tantangan itu, kemudian mengajak teman-temannya,” katanya.
Setelah menunggu beberapa waktu, kelompok penantang pun datang dan terjadilah pertikaian antar dua kelompok tersebut. Tiba-tiba gerombolan yang mengaku dari Desa Cipawon, lari dan dikejar sampai ke pemukiman penduduk.
“Hal itu menjadikan warga sekitar berdatangan untuk melerai. Kemudian ada yang warga amankan, selanjutnya serahkan ke Polsek Bukateja,” katanya.
Personel polsek mengamankan para remaja yang terlibat untuk pembinaan. Polisi mengundang orangtua para remaja untuk menandatangani surat perjanjian. “Kita lakukan pembinaan,” kata Kapolsek.