
SERAYUNEWS- Pergantian tahun dari 2025 menuju 2026 bukan sekadar perubahan angka dalam kalender Masehi.
Bagi umat Islam, momentum ini merupakan waktu emas untuk refleksi diri (muhasabah), memperbanyak doa, serta memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT.
Saat sebagian orang mengisi malam tahun baru dengan pesta dan hiburan, Islam mengajarkan bahwa waktu adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban.
Karena itu, menutup tahun dengan doa dan membuka tahun baru dengan harapan kepada Allah menjadi amalan yang penuh makna spiritual.
Islam tidak melarang umatnya menyadari pergantian waktu, termasuk tahun baru Masehi. Namun, Islam mengingatkan agar waktu tersebut tidak berlalu tanpa nilai ibadah.
Allah SWT berfirman:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian.”
(QS. Al-‘Ashr: 1–2)
Ayat ini menegaskan bahwa waktu yang berlalu tanpa amal saleh adalah kerugian. Maka, akhir dan awal tahun menjadi momen tepat untuk mengevaluasi hidup dan memperbaiki niat.
Dalam Islam, tidak ada kewajiban syariat khusus terkait doa akhir dan awal tahun Masehi. Namun, para ulama membolehkan bahkan menganjurkan doa ini sebagai bentuk refleksi spiritual, selama tidak diyakini sebagai ibadah wajib atau sunnah mahdlah.
Doa akhir dan awal tahun ini dinukil dari karya ulama besar Betawi, Habib Utsman bin Yahya, dalam kitab Maslakul Akhyar, yang juga dikutip oleh NU Online dan berbagai literatur keislaman
Dalam Islam, doa akhir dan awal tahun bukan ibadah wajib dan bukan sunnah mahdlah. Namun, para ulama membolehkan dan menganjurkannya sebagai bentuk:
1. Muhasabah diri
2. Permohonan ampun
3. Harapan akan perlindungan dan keberkahan
Doa ini diriwayatkan dari karya Habib Utsman bin Yahya, Mufti Batavia (Jakarta) abad ke-19, dalam kitab Maslakul Akhyar, dan banyak diamalkan oleh umat Islam di Nusantara.
⦁ Doa Akhir Tahun 2025
Dibaca sebelum Maghrib di hari terakhir tahun 2025 atau menjelang pergantian tahun. Dianjurkan dibaca 3 kali.
⦁ Doa Awal Tahun 2026
Dibaca setelah Maghrib atau saat memasuki awal tahun baru. Dianjurkan dibaca 3 kali sebagai pembuka tahun penuh harap.
Lafaz Arab Lengkap
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي
وَمَا عَمِلْتُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin:
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mim-mâ nahaitanî ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halumta ‘alayya ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî wa da‘autanî ilat-taubati minhu ba‘da jur’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka faghfir lî.
Wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâhu wa wa‘adtanî ‘alaihits tsawâba fa as’aluka Allâhumma yâ karîmu yâ dzal jalâli wal ikrâm an tataqabbalahu minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
“Ya Allah, segala perbuatan yang aku lakukan selama tahun ini yang Engkau larang, yang belum sempat aku tobati, yang tidak Engkau ridhai dan tidak Engkau lupakan, sementara Engkau tetap bersabar kepadaku padahal Engkau Maha Kuasa untuk menghukumku dan Engkau terus mengajakku bertobat setelah aku berani bermaksiat kepada-Mu maka aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku.
Dan segala amal yang aku lakukan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala, aku mohon kepada-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemurah dan Maha Mulia, terimalah amal tersebut dan jangan Engkau putuskan harapanku kepada-Mu.”
Lafaz Arab Lengkap
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَكَرِيمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ
أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ
وَالْاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin:
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal, wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Wa hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih wa junûdih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’. Wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Abadi, Maha Dahulu, dan Maha Awal. Kepada karunia-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang mulia kami bergantung. Tahun baru ini telah datang. Kami memohon perlindungan-Mu di tahun ini dari godaan setan, para pengikut dan bala tentaranya. Kami juga memohon pertolongan-Mu untuk menundukkan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada keburukan, serta kesibukan dalam amal yang mendekatkan kami kepada-Mu, wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Pergantian tahun bukan soal kemeriahan, melainkan kesadaran akan usia yang berkurang. Menutup tahun 2025 dengan doa dan membuka 2026 dengan harapan kepada Allah adalah bentuk ikhtiar ruhani yang bernilai besar.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal ibadah kita, serta menjadikan tahun 2026 sebagai tahun yang penuh keberkahan, keselamatan, dan kebaikan hidup.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Agar pergantian tahun 2026 lebih bermakna, berikut beberapa amalan yang dianjurkan:
1. Muhasabah Diri
Renungkan kesalahan, kelalaian, dan target ibadah yang belum tercapai sepanjang 2025.
2. Perbanyak Istighfar
Lafalkan Astaghfirullah sebagai bentuk pembersihan hati dari dosa masa lalu.
3. Qiyamul Lail
Sholat Tahajud atau Hajat di sepertiga malam menjadi pembuka tahun yang penuh cahaya.
4. Pererat Silaturahmi
Isi malam tahun baru dengan kebersamaan keluarga, jauh dari hura-hura yang sia-sia.
Pergantian tahun sejatinya bukan tentang pesta, melainkan tentang perbaikan diri. Menutup 2025 dengan doa dan membuka 2026 dengan harapan adalah bentuk ikhtiar batin seorang hamba kepada Rabb-nya.
Alih-alih larut dalam euforia pesta dan hiburan semata, Islam mengajarkan agar waktu dimanfaatkan sebagai modal amal yang tak akan terulang. Karena itu, menutup tahun dengan doa dan membuka tahun baru dengan harapan kepada Allah SWT menjadi amalan penuh makna.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal baik kita, serta mengaruniakan tahun 2026 yang penuh keberkahan, kesehatan, dan keselamatan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.