SERAYUNEWS- Saat melaksanakan proses aqiqah terdapat doa khusus. Doa tersebut orang baca saat penyembelihan hewan kurban, pencukuran rambut, hingga saat walimah.
Aqiqah dalam Islam merupakan sebuah bentuk penebusan untuk sang anak.
Hal tersebut berdasarkan pada hadis yang riwayat Abu Daud, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud, An Nasai, dan Ibnu Majah)
Lalu, bagaimana bacaan doa aqiqah anak? Apakah hukumnya wajib dalam Islam? Yuk, simak ulasannya sebagai berikut.
Berbagai pendapat ulama menjelaskan hukum aqiqah bagi orang dewasa. Ada beberapa ulama mengatakan tidak perlu aqiqah, sedangkan sebagian ulama lain menyatakan bahwa aqiqah bagi orang dewasa hukumnya boleh.
Melansir dari kitab “Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid Jilid 1” karya Ibnu Rusyd, ulama yang membolehkan aqiqah bagi orang dewasa perlu niat bahwa dia mewakili orang tuanya dalam melaksanakan aqiqah tersebut.
Ulama yang membolehkan aqiqah bagi orang dewasa berdasarkan pada hadis dari Anas bin Malik RA, ia berkata,
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ عَقَّ عَنْ نَفْسِهِ بَعْدَ مَا بُعِثَ بِالنُّبُوَّةِ
Artinya, “Bahwasannya Nabi SAW mengaqiqahkan diri beliau sendiri setelah beliau diangkat menjadi nabi.” (HR Al-Baihaqi)
Namun, sanad dari hadis tersebut dhaif. Meskipun demikian, pengikut Imam Syafi’i memiliki pendapat bahwa anak-anak yang sudah dewasa dan belum aqiqah sebaiknya melakukan aqiqah sendiri.
Melansir dari M.Syukron Maksum dalam “Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah” pada dasarnya aqiqah disyariatkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran.
Namun jika tidak bisa, boleh terselenggara pada hari keempat belas atau hari kedua puluh satu. Selain itu, pelaksanaan aqiqah menjadi beban ayah.
Buku ini juga menjelaskan bahwa seorang anak belum diaqiqahi oleh orang tuanya, ia bisa melakukan aqiqah sendiri saat dewasa.
Hal ini bersandar pada riwayat bahwa suatu ketika al-Maimuni bertanya kepada Imam Ahmad, “Ada orang yang belum diaqiqahi apakah ketika besar ia boleh mengaqiqahi dirinya sendiri?”
Kemudian Imam Ahmad menjawabnya, “Menurutku, jika ia belum diaqiqahi ketika kecil, maka lebih baik melakukannya sendiri saat dewasa. Aku tidak menganggapnya makruh.”
Doa ini dapat dipanjatkan ketika menyembelih hewan kuban, yuk simak.
Bismillahi wallahu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘ aqiqatu (sebutkan nama lengkap anak).
Artinya, “Dengan menyebut asma Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah kami, inilah aqiqahnya (sebutkan nama lengkap anak).”
Saat melakukan prosesi mencukur rambut, umat Islam bisa membacakan doa ini.
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin. Allahumma nurus samawati wa nurusy syamsyi wal qamari.
Artinya, “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah, Tuhan Semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari, dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasullullah SAW, dan segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.”
Agar bayi selalu dalam keadaan sehat dan mendapatkan berkah Allah SWT, umat Islam bisa membaca doa sebagai berikut.
Allahumma inni u’idzuha bika wa dzurriyyataha minasy syaithanir rajim.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”
Secara umum, walimahan merupakan pesta atau perayaan. Kegiatan ini merupakan tanda syukur orang tua atas kelahiran sang buah hati. Umat Islam bisa membaca doa di bawah ini saat melakukan walimah.
Allahummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyani wa min jami’is sayyiati wal ‘ishyani wahrishu bihadlanatika wa kafalatika al-mahmûdati wa bidawami ‘inayatika wa ri’ayatika an-nafîdzati nuqaddimu biha ‘alal qiyami bima kalaftana min huqûqi rububiyyatika al-karîmati nadabtana ilaihi fîma bainana wa baina khalqika min makarimil akhlaqi wa athyabu ma fadldlaltana minal arzaqi. Allahummaj’alna wa iyyahum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur`ani wa la taj’alna wa iyyahum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyani.
Artinya, “Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur’an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.”
Demikian informasi mengenai bacaan doa aqiqah anak. Semoga dapat kamu amalkan!*** (Putri Silvia Andrini)