SERAYUNEWS – Setiap umat Katolik tentu mengenal beragam doa yang bisa dipanjatkan setiap waktu. Simak Doa Kerahiman Ilahi jam 3 sore.
Pasalnya, ada satu doa yang memiliki makna mendalam dan waktu khusus untuk didoakan, yaitu Doa Kerahiman Ilahi.
Doa ini termasuk dalam salah satu devosi terpenting dalam Gereja Katolik, terutama karena diucapkan pada pukul 3 sore, waktu di mana Yesus wafat di kayu salib demi penebusan dosa manusia.
Waktu ini disebut juga sebagai “Jam Kerahiman” atau Hour of Mercy, momen ketika umat Katolik di seluruh dunia berhenti sejenak dari kesibukan mereka untuk berdoa dan mengenang kasih Yesus yang tak terbatas.
Dikutip dari laman Keuskupan Agung Semarang, devosi Kerahiman Ilahi sebenarnya sudah dikenal sejak lama, tetapi baru berkembang pesat setelah St. Faustina Kowalska.
Ia merupakan seorang biarawati asal Polandia, menerima penampakan langsung dari Yesus Kristus pada awal abad ke-20.
Dalam penglihatannya, Yesus meminta St. Faustina untuk menulis pesan tentang kerahiman-Nya bagi dunia dan menumbuhkan devosi ini agar umat manusia kembali kepada kasih dan pengampunan Tuhan.
Sejak itu, doa Kerahiman Ilahi menjadi sarana doa yang sangat populer, tidak hanya di Polandia, tetapi juga di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Doa ini juga sering dikaitkan dengan Gambar Yesus Kerahiman Ilahi, di mana Yesus digambarkan dengan dua pancaran cahaya, merah dan putih, yang keluar dari hati-Nya.
Pancaran merah melambangkan darah, sementara pancaran putih melambangkan air, keduanya sebagai simbol kasih dan pengampunan.
Bagi Anda yang ingin ikut dalam doa ini, berikut bacaan Doa Kerahiman Ilahi Jam 3 Sore sebagaimana yang diajarkan kepada St. Faustina dan kini menjadi bagian penting dalam tradisi doa Gereja Katolik:
Ya Yesus, Engkau telah wafat, namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa dan terbukalah lautan kerahiman bagi segenap dunia.
O, Sumber Kehidupan, Kerahiman Ilahi yang tak terselami, naungilah segenap dunia dan curahkanlah diri-Mu pada kami.
Darah dan air, yang telah memancar dari hati Yesus sebagai sumber kerahiman bagi kami.
Engkaulah Andalanku!
Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia (3 kali).
Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku.
Doa ini menjadi bentuk pengakuan iman sekaligus harapan agar kasih dan pengampunan Tuhan dicurahkan kepada seluruh dunia, terutama mereka yang berdosa dan membutuhkan belas kasihan Allah.
Banyak umat Katolik juga menggabungkan doa ini dengan doa rosario, yang kemudian dikenal dengan sebutan Rosario Kerahiman Ilahi.
Kombinasi doa ini sangat cocok didoakan pada bulan Maria atau Bulan Rosario, khususnya pada pukul 3 sore.
Berikut urutan doa Rosario Kerahiman Ilahi sebagaimana yang dikutip dari dokumen doa Gereja St. Michael Parish Penampang, Malaysia:
Engkau telah wafat Yesus, tetapi sumber kehidupan memancar pada jiwa-jiwa, dan samudera belas kasihan terbuka bagi seluruh dunia.
O Pancaran Kehidupan, Kerahiman Ilahi yang tak terselami, rangkumkanlah seluruh dunia dan kosongkanlah diriMu atas kami.
Ya Darah dan Air yang memancar dari Hati Yesus sebagai pancaran belas kasihan bagi kami, aku percaya kepada-Mu. (3 kali)
Bapa Kami
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu…
Salam Maria
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu…
Kemudian dilanjutkan seperti doa rosario biasa, dengan perbedaan pada setiap manik besar dan kecil, yang memiliki doa khusus:
Berdoa Kerahiman Ilahi bukan sekadar rutinitas spiritual, tetapi juga wujud refleksi mendalam akan kasih Tuhan.
Dengan berdoa setiap pukul 3 sore, Anda diingatkan untuk merenungkan pengorbanan Yesus dan membuka hati bagi rahmat pengampunan.
Menurut St. Faustina, siapa pun yang dengan tulus berdoa pada Jam Kerahiman akan menerima rahmat khusus dari Yesus.
Waktu ini menjadi saat yang tepat untuk berdoa bagi diri sendiri, keluarga, orang berdosa, maupun mereka yang telah meninggal dunia.
Selain itu, doa ini juga mengajarkan nilai belas kasih, keheningan batin, serta pengampunan.
Di tengah dunia yang penuh hiruk-pikuk, mendoakan Doa Kerahiman Ilahi menjadi momen untuk berhenti sejenak, bersyukur, dan mengingat kasih yang tiada batas dari Sang Penebus.***