SERAYUNEWS – Kumpulan bacaan doa supaya dijauhkan dari penyakit hati yang dapat merusak persaudaraan. Umat Islam dapat membaca doa-doa agar mendapatkan ketenangan hati dan pikiran.
Memohon agar terhindar dari rasa amarah yang dapat menimbulkan iri, dengki, dendam maupun kesombongan diri. Penyakit hati yang menumpuk dapat merusak persaudaraan yang selama ini telah terjalin.
Penyakit hati tersebut dapat menimbulkan masalah lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya hubungan dengan orang yang bersangkutan tetapi juga berdampak pada orang lain.
Umat Islam pun dapat memohon perlindungan Allah SWT agar dijauhkan dari godaan setan, keburukan, maupun kejahatan. Dimudahkan dalam menjaga hati, pikiran, lisan.
Dengan begitu dapat hidup rukun dengan sesama dan menjaga silaturahmi. Berikut ini bacaan doa yang dapat dipanjatkan agar dijauhkan dari emosi hingga sikap sombong.
Rasulullah Muhammad SAW telah mengajarkan doa yang bisa dipanjatkan untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit tercela.
Doa ini tercantum dalam hadis riwayat Muslim yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam Radliyallahu ‘Anha. Dengan berdoa kita memohon kepada Allah SWT agar kita terhindar dari segala penyakit hati yang dapat merusak keberkahan maupun kebaikan hidup.
Dengan begitu mampu menjaga persaudaraan, silaturahmi dengan sesama. Berikut ini bacaan doanya:
للهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Allahumma ati takwaha wa zakkiha anta khoiru man zakkaha anta waliyyuha wa maulaha. Allahumma inni a’uzubika min ‘ilmin la yanfa’u wa min qolbin la yakhsya’u wa min nafsin la tasyba’u wa min da’watin la yustabu laha.
Artinya,
“Ya Allah, karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah yang menjaga serta melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyuk, dan doa yang tidak dikabulkan.”
اَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطَرِ الْغِنَى وَمَذَلَةِ الْفَقْرِ يَامَنْ وَعَدَ فَوَفَى وَأَوْعَدَ فَعَفَا اِغْفِرْ لِمَنْ ظَلَمَ وَآسَى يَامَنْ تَسُرُّهُ بِطَاعَتِي وَلَا تَضُرُّهُ مَعْصِيَتِى هَبْ لِي مَا يَسُرُّكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لاَ يَضُرُّكَ
Bacaan latin: Allaahumma innii a-‘uudzubika mim batharil ghinaa. Wa madzalatil faqr. Yaa man wa’ada fawafaa. Wa aw’ada fa’afaa. Ighfir liman zhalama wa asaa yaa man tasurruhu bithaa’atii. Wa alaa tadhurruhu ma’shiyatii. Hablii maa yasurruka waghfir lii maa laa yadhurruk.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyombongkan diri karena kaya. Dari kehinaan karena miskin. Wahai Dzat yang apabila berjanji pasti memenuhinya. Jika mengancam lalu memaafkannya. Ampunilah bagi orang yang merasa zhalim dan kemudian menyesali diri.
Wahai Dzat yang merasa senang hati karena ketaatanku. Tidak akan membahayakan karena kemaksiatanku. Berilah kepadaku apa-apa yang menyenangkan-Mu dan ampunilah diriku terhadap apa-apa yang aku lakukan yang memang tidak membahayakan-Mu”.
***