SERAYUNEWS – Umat Islam masih menjalankan ibadah puasa Ramadan. Meski sudah melakukan sahur, tidak dapat dipungkiri rasa haus maupun lapar bisa datang kapan saja.
Ibadah puasa berlangsung dari subuh sampai maghrib. Pada saat itulah, umat Islam tidak makan dan minum sehingga menahan lapar dan haus.
Selain itu juga mengontrol hawa nafsu agar tidak mudah marah. Menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Namun, ketika cuaca panas seperti yang terjadi beberapa hari terakhir ini, tentunya mudah sekali merasakan haus.
Padahal waktu berbuka puasa masih beberapa jam lagi. Sebenarnya rasa lapar maupun haus adalah hal yang lumrah pada manusia. Nah, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membaca doa.
Allah pada akhir Surat Al-Baqarah ayat 155 memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memberikan kabar gembira dengan ganjaran yang baik bagi mereka yang bersabar menahan rasa lapar.
قال الله تعالى وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ … وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Allah berfirman, ‘Kami menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan rasa lapar… Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar,’” (Surat Al-Baqarah ayat 155).
Rasulullah SAW mengingatkan agar umatnya berhati-hati dan tidak menganggap remeh rasa lapar yang muncul. Rasulullah mengajarkan doa untuk berlindung dari rasa lapar yang bisa memicu sifat khianat.
Seorang muslim bisa membacanya untuk memohon diberi kekuatan menahan lapar maupun haus. SerayuNews.com telah menghimpun bacaan doa berikut ini:
ٱللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ ٱلْجُوْعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ ٱلضَّجِيْعُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ ٱلْخِيَانَةِ، فَإِنَّهَا بِئْسَةُ ٱلْبِطَانَةِ
Allahumma ini audzubika minal ju’i fa innahu bi’sad dhaji’. Wa audzubika minal khiyanati fainnaha bi’satil bithanah.
Artinya,
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kelaparan, karena ia merusak lambung, dan aku berlindung kepadamu dari perbuatan khianat, karena ia merusak kepribadian.”
الَّذِيْ خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِيْ وَالَّذِيْ هُوَ يُطْعِمُنِيْ وَيَسْقِيْنِيْ
Alladzii khalaqanii fahuwa yahdiinii, walladzii huwa yuth’imunii wayasqiinii.
Artinya,
“Allah yang menciptakan saya, Dia yang memberi petunjuk kepada saya, dan Dia yang memberi makan dan minum kepada saya.”
ٱللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ فَإِنَّهَا لَا يَمْلِكُهَا إِلَّا أَنْتَ
Allahumma inni as aluka min fadhlika wa rahmatika fa innahu la yamlikuha illa anta
Artinya: “Ya Allah, saya meminta anugerah dan rahmat kepada-Mu, karena hanya Engkaulah yang memilikinya.”
***