SERAYUNEWS – Gianluigi Donnarumma resmi merampungkan kepindahannya ke Manchester City, setelah Paris Saint-Germain memastikan sang kiper tak lagi masuk rencana pelatih Luis Enrique. Namun, muncul pertanyaan: apakah Donnarumma cocok dengan gaya bermain Pep Guardiola yang dalam beberapa musim terakhir lebih menyukai kiper dengan kemampuan membangun serangan dari belakang?
Kabar transfer ini pertama kali disampaikan pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, melalui akun X miliknya. Ia menyebut, kiper asal Italia berusia 26 tahun itu telah mencapai kesepakatan kontrak jangka panjang dengan Manchester City, dan kini tengah menjalani tes medis.
Meski begitu, sejumlah pakar menilai gaya bermain Donnarumma kurang ideal untuk filosofi Guardiola. Donnarumma dikenal sebagai kiper bertipe shot-stopper, dengan refleks cepat dan kemampuan menahan tembakan luar biasa. Namun, ia dianggap kurang dalam aspek distribusi bola dan build-up play, yang biasanya sangat dibutuhkan Guardiola untuk skema sweeper keeper.
Guardiola sendiri sepertinya tak punya banyak pilihan, mengingat kiper andalan mereka, Ederson, telah resmi bergabung dengan Fenerbahce.
Dengan kedatangan Donnarumma, besar kemungkinan Guardiola akan lebih mengandalkan bek tengahnya untuk memainkan peran ball-playing defender. Sementara Donnarumma difokuskan sebagai tembok terakhir di bawah mistar. Skema ini diprediksi tetap bisa menjaga ciri khas permainan City, yakni tiki-taka modern.
Meski bertabur bintang, perjalanan Manchester City di Liga Inggris musim 2025/2026 dipastikan tidak mudah. Liga yang begitu kompetitif, ditambah potensi cedera pemain kunci, bisa menjadi penghalang. Musim lalu misalnya, absennya Rodri sempat membuat City kesulitan bersaing dalam perebutan gelar juara.
Sebelum kedatangan Donnarumma, Manchester City sudah mendatangkan enam pemain baru musim ini. Mereka adalah:
Tijjani Reijnders (AC Milan)
Rayan Aït-Nouri (Wolverhampton)
Rayan Cherki (Olympique Lyon)
James Trafford (Burnley)
Sverre Nypan (Rosenborg)
Marcus Bettinelli (Chelsea)
Dengan skuad yang kian lengkap, publik menanti bagaimana Guardiola meramu Manchester City untuk kembali mendominasi sepak bola Inggris dan Eropa.