SERAYUNEWS – Banyak yang bertanya-tanya, Dony Oskaria dari partai apa? Pasalnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik ia sebagai Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN).
Sebagai informasi, pelantikan berlangsung pada Rabu, 8 Oktober 2025, di Istana Negara, Jakarta.
Lebih lanjut, pelantikan ini menandai babak baru dalam perjalanan tata kelola BUMN Indonesia yang kini bertransformasi menjadi lembaga baru bernama BP BUMN.
Sebelum dipercaya memimpin lembaga strategis ini, Dony sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN menggantikan Erick Thohir, yang saat itu ditarik oleh Presiden Prabowo.
Hal tersebut untuk mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Sebelumnya, Dony juga dikenal publik sebagai Wakil Menteri BUMN, mendampingi Erick dalam mengelola berbagai perusahaan milik negara.
Penunjukan Dony bertepatan dengan perubahan besar dalam struktur pemerintahan Indonesia.
Kementerian BUMN kini resmi berganti nama menjadi Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan Perubahan Ke-4 Undang-Undang BUMN dalam Sidang Paripurna ke-6 masa persidangan I tahun 2025–2026.
Dengan perubahan ini, BP BUMN akan berperan sebagai regulator dan pengawas bagi seluruh perusahaan milik negara.
Nah, sementara urusan investasi dan pengelolaan kekayaan akan dijalankan oleh lembaga superholding baru bernama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Lahir di Tanjung Alam, Tanah Datar, Sumatera Barat, pada tahun 1969, Dony Oskaria dikenal sebagai sosok pekerja keras yang memulai perjalanan hidupnya dari bawah.
Selepas menamatkan pendidikan dasar di kampung halaman, Dony melanjutkan sekolah di SMP Negeri 7 Padang, lalu pindah ke Jakarta untuk menempuh pendidikan di SMA Negeri 75 Kebon Jeruk.
Awalnya, ia kuliah di Universitas Andalas Padang jurusan Akuntansi, namun kemudian pindah ke Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) karena merasa lebih cocok dengan bidang tersebut.
Pada 2009, ia berhasil meraih gelar MBA dari The Asian Institute of Management (AIM), Filipina.
Sebelum masuk ke jajaran pemerintahan, Dony sudah lama dikenal di dunia bisnis.
Ia berkarier di CT Corp, grup usaha milik Chairul Tanjung, dan sempat menjabat di berbagai posisi strategis, antara lain:
Setelah itu, ia dipercaya menjadi Direktur Utama InJourneym holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata.
Dari sinilah reputasinya sebagai pemimpin profesional kian dikenal publik.
Sebelum menjabat Kepala BP BUMN, Dony sempat ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, lembaga superholding yang bertanggung jawab atas pengelolaan investasi dan aset strategis negara.
Danantara dibentuk untuk menjadi penggerak utama investasi BUMN dan mengambil alih sebagian fungsi yang sebelumnya dipegang oleh Kementerian BUMN.
Kehadiran lembaga ini menandai era baru pengelolaan BUMN yang lebih modern, transparan, dan profesional, dengan struktur mirip sovereign wealth fund (SWF) di negara maju.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tahun 2023, total kekayaan Dony tercatat Rp46,68 miliar. Kekayaan tersebut terdiri atas:
Banyak yang bertanya, “Dony Oskaria dari partai apa?”
Menariknya, hingga kini tidak ada keterangan resmi yang menyebutkan
Dony terafiliasi dengan partai politik manapun. Ia dikenal sebagai profesional murni, bukan kader partai.
Langkah Presiden Prabowo menunjuk sosok non-partai ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa pemerintahan ingin menempatkan figur berpengalaman dan kompeten untuk memimpin reformasi di sektor BUMN.
Kiprah Dony yang panjang di dunia korporasi membuatnya dianggap tepat untuk menjalankan misi transformasi kelembagaan ini.***