Purbalingga, serayunews.com
Sekretaris Dinkop UKM Purbalingga, Adi Purwanto mengakui, bahwa pelaku UMKM di Kabupaten Purbalingga mulai kembali menggeliat. Terutama terlihat pasca Pandemi Covid-19 dan dampak kenaikan harga BBM. Namun demikian, Pemkab Purbalingga juga harus berjuang keras mengembangkan UMKM dari sisi intervensi Pemkab.
Mengingat anggaran yang masih terbatas, maka Pemkab harus bisa menyiasati agar pelaku UMKM semakin hidup dan berkembang.
“Salah satu upaya yang kami lakukan di awal tahun ini adalah menyampaikan persepsi stakeholder, tentang pengembangan UMKM,” ujarnya, Sabtu (11/2/2023).
Dinkop UKM Purbalingga, juga akan mencoba kolaborasi dengan BUMN, BUMD. Tujuannya agar pengembangan UMKM di Kabupaten Purbalingga, lebih sistematis dan sesuai dengan kebutuhan yang ada di Purbalingga.
Dia mencontohkan, jika suatu BUMN atau BUMD memiliki program kerja untuk sektor ekonomi, bisa menggandeng UMKM. Kemudian komunikasikan program dan sasaran pada dinas, sehingga bisa lebih tepat sasaran.
“Misalnya pelaku UMKM yang akan dapat pelatihan adalah masih tahap pemula, malah dapat materi pelatihan yang sudah profesional. Ini akan kita samakan persepsinya,” kata Adi.
Program dari dinas, tidak hanya untuk pelaku UMKM yang ada di wilayah perkotaan saja. Namun, seluruh wilayah berupaya untuk mendapat fasilitas. Dalam hal ini, dinas telah mengimbau kepada pemdes untuk bisa melakukan pendataan.
“Saya yakin pelaku usaha mikro juga sudah punya nomor WhatsApp, nanti masukkan grup yang pengelolanya pendamping di kecamatan sehingga akan lebih terpantau,” kata dia.