SERAYUNEWS-Melalui program pendampingan, investasi, dan penguatan kelembagaan, program UPLAND Project terus membuka peluang bagi sektor pertanian. Sektor tersebut khususnya adalah bagi petani kopi dan domba di Kabupaten Banjarnegara.
UPLAND Project tidak hanya mendorong peningkatan produksi, tetapi juga diharapkan dapat memperluas akses pasar. Sehingga, dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Banjarnegara, dr Amalia Desiana mengatakan, hadirnya UPLAND Project ini merupakan satu kesempatan dan peluang bagi sektor pertanian di tengah keterbatasan fiskal daerah. Terutama untuk petani dan peternak di wilayah atas Banjarnegara.
“Tentu saja program ini memberikan banyak manfaat untuk Banjarnegara, terlebih saat ini pemerintah terus berupaya melakukan efesiensi keuangan daerah. Pada kondisi seperti ini, Upland hadir dan mendukung program peningkatan produktifitas pertanian, khususnya di wilayah,” katanya.
Menurutnya, Banjarnegara memiliki potensi pertanian dan peternakan yang bagus. Di antaranya adalah produk pertanian kopi dan peternakan domba. Tidak heran jika Banjarnegara sendiri menjadi satu dari 14 kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih menerima program Upland.
“Penunjukan Banjarnegara ini membuktikan besarnya potensi Banjarnegara di bidang kopi dan peternakan. Ini tidak sembarangan, tentu dipilih berdasarkan potensi daerah,” katanya.
Melihat kondisi dan peluang yang ada, dia berharap program ini tidak berhenti pada 2026. Namun, berlanjut sehingga produk unggulan Banjarnegara benar-benar bisa bersaing. Terlebih, masalah ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga menyentuh hingga pemasaran.
“Tentu saja program ini tidak hanya sekadar produksi, tetapi juga mampu menopang ketahanan pangan sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut,” katanya.
Sementara itu, Project Management Unit (PMU) Upland, Muhammad. Ikhwan, mengatakan, kunci dari program ini adalah keberlanjutan manfaat. Terlebih tujuan dari UPLAND ini adalah meningkatkan produktivitas komunitas yang diinvestasi.
“Untuk Banjarnegara ini ada kopo dan domba, investasi sudah dilakukan sejak 2021, kami berharap ini bisa terus berlanjut demi kesejahteraan petani,” katanya.
Ia menekankan bahwa penguatan kelembagaan petani menjadi faktor penentu agar program tidak berhenti sebatas proyek. Melalui UPLAND Project, Banjarnegara tidak hanya dipandang sebagai daerah produsen, tetapi juga diarahkan menjadi pusat pengembangan kopi dan peternakan yang lebih modern dan berdaya saing.