Cilacap, serayunews.com – Setelah dua hari lebih hilang ditelan ombak pantai selatan, jenasah pelajar Isha Alifan (16), warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Cilacap Utara berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (6/7/19). Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengatakan, lokasi penemuan korban tidak jauh dari TKP saat korban tenggelam di pantai.
“Setelah ditemukan, korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Cilacap,” ungkapnya.
Sebelumnya pada Kamis, (4/7/19), korban sedang mandi di pantai bersama rekannya bernama Akmal (14) . Saat asyik mandi tiba-tiba keduanya terperosok kedalam palung sehingga mereka terseret arus. Beruntung Akmal (14) bisa menyelamatkan diri namun naas bagi Alfian (16), dia tidak bisa dan hilang ditelan ombak.
Dengan informasi tersebut Kepala Basarnas Jateng memerintahkan koordinator Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, untuk melakukan pencarian disertai alut SAR Air.
“Pencarian penyisiran mengunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dari TKP kearah Timur sampai PLTU Karang Kandri dan kearah Barat sampai Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap(PPSC) korban berhasil ditemukan di area TKP dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya engimbau masyarakat atau pengunjung pantai untuk berhati-hati. Karena, gelombang tinggi bisa menerjang sewaktu-waktu, tidak mengenal musim hujan atau musim kemarau. Menurutnya pantai di Cilacap merupakan pantai yang cenderung memiliki ombak yang kuat. Tidak hanya saat menerjang daratan, ombak yang kembali kearah laut juga memiliki kekuatan yang besar untuk menyeret.
“Tipikal laut selatan memang memiliki kekuatan ombak yang cukup kuat,” katanya.