SERAYUNEWS– Meski sempat terjadi insiden sebelum pelaksanaan debat terbuka pasangan calon bupati dan wakil bupati Banjarnegara periode 2024-2029, debat terbuka oleh KPU Banjarnegara berjalan dengan aman dan lancar.
Pada kesempatan tersebut, masing-masing paslon memaparkan visi misi dan program terkait Banjarnegara ke depan. Mulai dari sistem digitalisasi, hingga peningkatan SDM di tingkat desa. Termasuk pengelolaan dan peningkatan ekonomi di tingkat desa.
Hal ini sesuai dengan tema debat kali ‘Tata Kelola Pemerintahan yang Baik’. Hal ini tentu menjadikan dua paslon saling adu gagasan. Tentu demi meyakinkan masyarakat Banjarnegara dalam menentukan pilihan pada 27 Nopember mendatang.
Maraknya isu terkait Pilkada di Banjarnegara yang dapat memecah belah masyarakat, membuat kedua paslon sepakat menjadikan Pilkada ke depan lebih baik.
Calon bupati nomor urut 1, dr Bugar Wijiseno mengatakan, debat publik ini merupakan satu ajang untuk adu gagasan dan saling memberikan masukan. Sehingga gagasan-gagasan ini nantinya akan menjadi satu kesatuan demi Banjarnegara yang lebih hebat.
Menurutnya, ajang ini bukan adu debat, tetapi saling memberikan masukkan. Masukkan dari paslon nomor 2 dan paslon nomor 1, nantinya akan terangkum menjadi satu untuk menjadikan Banjarnegara lebih hebat.
“Ini mbaranggawene Banjarnegara, jangan sampai karena oknum satu dan dua menjadi hancur. Ini yang harus kita lakukan ke depan, sehingga kita bisa menjaga adab. Adab ini sangat penting agar kita bisa mendengarkan,” ujarnya.
Sementara calon bupati nomor urut 2, dr Amalia Desiana mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi. Jangan mudah kena adu domba, serta tidak mudah termakan isu black campaign oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Kita masyarakat Banjarnegara harus sama-sama kompak dan membangun Banjarnegara agar maju dan sejahtera. Semua pihak sudah sangat luar biasa. Kita semua bersaudara, kebersamaan ini akan menjadi modal utama untuk mewujudkan Banjarnegara maju dan sejahtera,” ujarnya.