Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Cilacap Supriyadi mengatakan pemadaman kapal Kartika Jaya di area PPSC berlangsung sekitar 10 jam sejak Selasa malam pukul 22.05 Wib hingga pukul 05.00 Wib, namun api dilaporkan kembali menyala pada pukul 06.00 Wib.
“Pemadaman mengalami kendala karena sumbernya berasal yang dominan dari bahan bakar yang ada di kapal sehingga perlu dilakukan pemadaman secara khusus, yaitu dengan menggunakan air yang dicampur dengan konsentrat atau foam,” ujar Supriyadi disela pemadaman dan pendinginan, Rabu (17/02).
Dijelaskan Supri, proses pemadaman sejak selasa malam juga terkendala dengan adanya cuaca ekstrem hujan disertai petir di sekitar lokasi, serta dengan medan berbatu dan pencahayaan yang kurang pada malam hari.
“Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak, sampai pukul 08.30 Wib, semoga sudah tuntas pemadaman kapal milik abang Maung,” ujarnya.
Pemadaman Kapal Kartika Jaya, kata dia, petugas mengerahkan sejumlah unit mobil pemadam kebakaran dari Mobil Damkar Satpol PP, Pertamina dan S2P PLTU Karangkandri dan menghabiskan air sekitar 45 ribu liter dan media foam kurang lebih 370 liter.
Dari pantauan Serayunews.com di lapangan, sempat terdengar suara ledakan dari kapal yang terbakar tersebut, dan sempat mengagetkan warga yang melihat dari jarak dekat. Kapal yang terbakar berukuran panjang Sekitar 15 meter dan lebar 3 meter.
Sementara itu, Jingga Suganda pemilik kapal Kartika Jaya mengatakan pihaknya masih menghitung kerugian, karena kondisi kapal terbakar pada bagian mesin, dan hampir membakar seluruh bagian belakang kapal.
“Itu sudah jelas yang terbakar mesin dan dinamo, ini kan jenisnya kapal ikan biasa 30 GT, tadi malam terbakar di dalam karena berbahaya jadi ditarik keluar,” ujarnya
Ia mengatakan, kapal Kartika Jaya tersebut akan berangkat berlayar sekitar dalam waktu dua hari ini, namun batal karena terbakar diduga usai tersambar petir.
“Untuk perbekalan ya ada sedikit, kan kalau tidak terbakar rencanananya mau berangkat satu/dua hari ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) Imas Masriah mengatakan, sejak ada informasi kebakaran kapal, pada Selasa malam pukul 22.15 Wib, pihaknya menjauhkan kapal yang terbakar tersebut dari lokasi agar tidak merembet ke kapal lain, dengan menariknya bersama para nelayan menjauh di alur pelayaran sekitar breakwater.
“Kebakaran tadi malam diduga adanya petir yang menyambar antena radio pada kapal tersebut, semoga tidak terjadi lagi. memang kondisi saat ini, pelabuhan kami masih dipenuhi kapal, dan dalam dua hari ini kapal berangsur keluar untuk mencari ikan,” jelasnya.