Rasa takut vaksinasi dilontarkan sejumlah pedagang pasar, seperti diakui Siti Romidah (40) warga Kelurahan Sidanegara, yang setiap hari berjualan bahan baku jamu organik takut divaksin setelah nonton berita di televisi.
“Saya (Siti Romidah, red) mau saja divaksin asal diperiksa dulu kesehatannya, jadi benar-benar sehat, tapi saya juga jadi takut setelah melihat berita di tv, katanya ada yang sesak nafaslah, apalah, kan kita imagenya jadi takut duluan,” keluhnya saat ditemui, Jumat (19/02).
Rasa ketakutan yang sama juga dilontarkan oleh Yasmi (62) dari Desa Adipala, salah satu pedagang makanan kering di Pasar Sidadadi. Meski ia tergolong dalam kelompok lansia, namun ia takut jika nantinya divaksin, setelah mendengar ada yang pingsan usai divaksin.
“Banyak yang takut, saya takut juga, ada itu teman saya yang pingsan, masa adik saya pingsan, trus saya nanti kon pingsan, gini aja yang penting sehat jadi ga perlu di vaksin, yang pentingkan bisa menjaga kesehatan, trus rajin minum jamu kaya kunir, Alhamdulillah sehat,” ungkapnya
Sedangkan keluhan lain datang dari pedagang palawija, Wasiyem (63) dari Kelurahan Sidanegara. Ia juga mengungkapkan rasa takut disuntik dan meyakini jika dirinya sehat karena rutin meminum jamu herbal dan menjaga protokol kesehatan.
“Maksude monglah, suntik-suntikan wedi, setelahe ya takut apa maning suntike, wong enggane sehat kon disuntik, aq ya emong baen, ditekani sapa-sapa ya emong baen, engko malah dadi mriyang saking wedine disuntik, kae bojoku disuntik juga malah dadi mriyang,” ungkapnya.
Sementara itu, pedagang lain Nasihudin (45) dari Kelurahan Sidanegara akan mengikuti aturan pemerintah selama dirinya merasa sehat maka siap untuk divaksin.
“Saya siap divaksin asal sehat dan sebelumnya diperiksa dulu kesehatannya, jadi tahu sehat tidaknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Sidadadi Cilacap Tugiwan menyampaikan, pihaknya telah mendata seluruh pedagang Sidadadi berupa data nomor induk kependudukan (NIK) untuk diserahkan kepada Satgas, namun untuk pelaksanaan vaksinnya masih menunggu surat resmi Pemkab.
“Pendataan yang sudah kami lalukan ada 317 pedagang sesuai dengan NIK, kalau semisal vaksin mau dilaksanakan di pasar, paling kita membuat tempat pada bagian depan, ya semacam tarub. Kalo di dalam ya nggak mungkin karena sempit, namun untuk pelaksanaan secara resminya kami belum menerima surat resmi kapan akan dimulai,” katanya.
Seperti diketahui, vaksinasi tahap dua Cilacap rencana akan dimulai tanggal 22 Februari 2021, diprioritaskan kepada pelayan publik dari sembilan kelompok. Berdasarkan perkiraan alokasi sasaran, salah satunya vaksinasi akan diberikan kepada kelompok pedagang pasar sebanyak 9.393 sasaran, yang tersebar di seluruh pasar yang ada di Kabupaten Cilacap yang berjumlah sekitar 127 pasar termasuk pasar di desa.