Purbalingga, serayunews.com
Pemkab Purbalingga, menggelar acara Parade Kebaya, di Pendapa Dipokusumo, Kamis sore. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan Hari Jadi Purbalingga ke 192. Selain itu, sekaligus sebagai perayaan Hari Ibu, dan bentuk dukungan agar Kebaya bisa diakui sebagai warisan budaya oleh Unesco.
Tak kurang dari 500 perempuan tampil pada Parade Kebaya tersebut. Mulai dari bupati, sekda, dan para istri Forkompinda Purbalingga. Selain itu, para peserta lomba terdiri atas para istri camat, kepala dinas, kades, dan BUMD. Ada juga para pegiat seni dan paguyuban desainer Purbalingga.
“Bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember ini, kita bikin acara khusus untuk para perempuan, yaitu parade kebaya. Selain itu juga sebagai bentuk dukungan agar kebaya masuk dalam warisan budaya dan diakui Unesco. Kita tadi lakukan penandatangan bersama, sebagai bentuk dukungan,” kata Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, usai acara.
Tiwi menambahkan, bentuk dukungan terhadap kebaya ini tak berhenti di acara Parade ini saja. Pemkab Purbalingga telah membuat kebijakan, para ASN di lingkungan Pemkab Purbalingga mengenakan pakaian adat, termasuk di dalamnya adalah kebaya.
“Kita tidak sebatas seremonial seperti ini saja, bentuk dukungan juga dilakukan dengan penggunaan pakaian adat, termasuk kebaya, setiap tanggal 18,” kata Tiwi.
Tiwi menambahkan, para desainer diimbau untuk bisa ikut mengampayekan kebaya. Di antaranya bisa dilakukan dengan inovasi model yang memadukan unsur kebaya, agar bisa lebih diminati para kawula muda.