SERAYUNEWS – Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Cilacap, Wakil Ketua DPRD Cilacap, Indah Mayasari, menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan masyarakat berbasis desa.
Menurutnya, ketahanan pangan yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika ada sinergi antara berbagai pihak, baik dalam penyediaan infrastruktur, pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga pelatihan bagi kelompok tani dan peternak.
Indah Mayasari yang akrab disapa Mba Indah menyatakan bahwa langkah awal dalam penguatan sektor pangan adalah peningkatan infrastruktur, seperti:
“Pemerintah Daerah harus mendukung BUMDes dengan memberikan akses modal serta pelatihan dalam pengelolaan usaha. Salah satu skemanya bisa melalui bantuan keuangan daerah atau kerja sama dengan perbankan untuk kredit berbunga ringan,” ujar Mba Indah, Jumat (14/2/2025).
Selain dukungan dari pemerintah daerah, pemerintah desa juga memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam ketahanan pangan.
Mba Indah menyarankan agar desa menggandeng organisasi masyarakat, seperti Muslimat, Fatayat, dan GP Ansor, dalam mengadakan pelatihan dan penyuluhan bagi kelompok tani dan peternak.
“Pemerintah Desa perlu memfasilitasi pembentukan kelompok tani dan peternak agar mereka bisa berkolaborasi dengan BUMDes dalam menciptakan rantai pasok pangan yang lebih efisien,” jelasnya.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Desa Nomor 3 Tahun 2025, setiap desa diwajibkan mengalokasikan 20% dari Dana Desa untuk penyertaan modal BUMDes dalam sektor ketahanan pangan.
Dana tersebut dapat untuk:
“Dengan dana desa yang dikelola melalui BUMDes, produk pangan desa bisa diproses lebih lanjut untuk meningkatkan nilai jual dan daya saingnya di pasar,” tegasnya.
Untuk meningkatkan daya saing pangan lokal, Mba Indah mendorong BUMDes agar lebih aktif dalam pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk bernilai tambah.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya memperluas akses pasar bagi produk pangan lokal, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.
“BUMDes harus membuka akses pasar lebih luas agar produk pangan dari desa bisa bersaing di skala yang lebih besar dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” katanya.
Mba Indah menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur, penyediaan modal, serta pelatihan bagi petani dan peternak harus dilakukan secara berkelanjutan dan terkoordinasi dengan baik antara pemerintah dan masyarakat.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Kabupaten Cilacap bisa mencapai swasembada pangan. Tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan perekonomian daerah.