SERAYUNEWS – Pelaku industri perhotelan dan restoran di Banyumas, mulai merasakan dampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Penurunan jumlah kegiatan kedinasan di hotel dan restoran, membuat sektor ini kehilangan salah satu sumber pendapatan utamanya.
Selama ini, instansi pemerintah rutin menggelar kegiatan seperti rapat, seminar, hingga pelatihan di hotel dan restoran lokal.
Namun, setelah adanya penghematan anggaran, banyak kegiatan tersebut dibatalkan atau digelar dengan skala lebih kecil.
Ketua BPC PHRI Banyumas terpilih, Irianto, memimpin pertemuan dengan Wakil Bupati Banyumas, Dwi Asih Lintarti, Selasa (15/4/2025), untuk menyampaikan aspirasi para pelaku usaha hotel dan restoran.
“Kami menyampaikan keluh kesah berkaitan dengan pemangkasan anggaran. Karena jadinya kegiatan di hotel dan restoran lokal berkurang,” kata Irianto.
PHRI meminta Pemkab memprioritaskan penggunaan hotel dan restoran lokal, untuk kegiatan luar kantor yang masih memungkinkan digelar.
Irianto juga mendorong Pemda agar lebih sering menyelenggarakan event berskala nasional. Karena berpotensi mendatangkan tamu dari luar daerah dan memicu kebutuhan akan akomodasi serta konsumsi lokal.
“Kegiatan seperti ini akan sangat membantu agar sektor perhotelan dan restoran tetap hidup,” ujarnya.
Wakil Bupati Dwi Asih Lintarti merespons keluhan PHRI Banyumas dan menjelaskan bahwa efisiensi anggaran, memang menjadi kebijakan nasional. Terutama untuk perjalanan dinas dan kegiatan luar kantor.
Meski begitu, Pemkab tetap berkomitmen untuk mendukung pelaku industri kreatif dan pariwisata, terutama di sektor akomodasi.
“Dinas Pariwisata sudah memiliki kalender event, bukan hanya tingkat kabupaten tapi juga provinsi dan nasional,” jelasnya.
Pemkab juga terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pelaku usaha, agar Purwokerto dan Banyumas bisa menjadi lokasi event-event besar yang mendatangkan pengunjung dari luar daerah.
Irianto mengingatkan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, pelaku usaha mungkin terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Saat ini belum ada PHK, tetapi pelaku usaha terus mewaspadai kemungkinan itu.