Hal itu setelah nota kesepakatan resmi diteken secara daring dan luring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Jumat (11/2/2022) lalu.
Diketahui Candi Borobudur, Candi Pawon, dan Candi Mendut yang terletak di Jawa Tengah dimanfaatkan sebagai tempat ibadah untuk umat Buddha, sementara Candi Prambanan di DIY untuk umat Hindu.
“Kemarin kita sepakati untuk beberapa ruang yang ada di Borobudur, Prambanan, dan dua candi lain (Pawon dan Mendut) akan dipakai untuk tempat ibadah, khususnya bagi umat Hindu dan Buddha. Sekali lagi ini impian sejak lama dan secara formal semua sepakat merealisasikan,” ungkap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (12/2/2022).
Ganjar merasa terharu dan bahagia atas kesepakatan itu. Menurutnya pemanfaatan keempat candi itu untuk kepentingan agama merupakan wujud nyata nilai Pancasila, yaitu Berketuhanan Yang Maha Esa.
“Saya terharu dan bahagia. Terharu betul melihat suasana wajah (umat Hindu dan Buddha) yang ceria, gembira. Bahkan tadi menyampaikan mereka langsung berdoa karena rasa bahagia itu,” kata Ganjar.
Pemanfaatan itu juga sudah menjadi impian Ganjar dan umat Hindu-Buddha sejak lama. Bahkan pernah disampaikan langsung kepada mantan Wakil Presiden Budiono yang waktu itu berkunjung ke Borobudur, tepatnya saat perayaan Waisak.
“Ini impian sejak lama sebenarnya dan kita sudah pernah mencoba menyiapkan sejak dari awal. Terharu juga karena saya masih ingat pada saat permintaan ini juga disampaikan langsung oleh umat Buddha kepada Wakil Presiden,” tandas Ganjar.
Hal senada juga disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurutnya pemanfaatan candi untuk kepentingan agama merupakan wujud semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta moderasi keberagaman, kohesi sosial dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Dengan ini tentu akan berfokus pada nilai sosial. Tidak hanya melihat keindahan candi tetapi juga kegiatan yang dilakukan umat Hindu-Buddha,” katanya.
Sementara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Candi Prambanan dan Candi Borobudur memiliki spirit yang luar biasa. Melalui kesepakatan itu diharapkan dapat menguatkan keselarasan dan kerja sama dalam memanfaatkan candi, khususnya dalam nilai spiritual.
Artinya, candi tidak hanya menjadi tujuan wisata tetapi juga memberikan ruang bagi umat Hindu-Buddha. Tentunya untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di tanah air.
“Candi tidak hanya dimaknai pada komersialisasi yang terpusat pada monumen tetapi juga sosial. Harapannya menjadikan Candi Prambanan dan Candi Borobudur seperti Ka’bah,” ungkapnya.