Cilacap, Serayunews.com – Hingga akhir Oktober 2018, empat juta liter air bersih disalurkan ke sejumlah desa terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap. Pasokan air bersih sebanyak 926 tangki itu sebagian besar bersumber dari bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari sejumlah perusahaan swasta dan bantuan dari BUMN dan BUMD serta sejumlah lembaga lain di Kabupaten Cilacap. Sedangkan, pasokan air bersih yang bersumber dari alokasi anggaran APBD 2019 ini hanya sebesar 160 tangki.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Cilacap, Heru Kurniawan menjelaskan, hingga 31 Oktober 2019 pasokan air bersih terbanyak disalurkan ke 11 Desa di Kecamatan Kawunganten untuk 3521 Kepala Keluarga atau 9211 jiwa. Sebanyak 196 tangki dengan rincian 4 tangki dari APBD dan 166 tangki dari CSR untuk Kecamatan Kawunganten. Kemudian Kecamatan Gandrungmangu sebanyak 104 tangki dengan rincian 15 tangki dari APBD dan 88 tangki dari CSR untuk 5 Desa dengan jumlah 1872 kepala keluarga. Selanjutnya, Kecamatan Patimuan sebanyak 94 tangki dengan rincian 32 tangki dari APBD dan 62 tangki dari CSR untuk 351 kepala keluarga di 7 Desa.
“Satu tangki kapasitas 5000 liter, distribusi hampir setiap hari. Totalnya hingga Oktober sebanyak 4.630.000 liter,” jelasnya, Kamis (31/10/2019).
Dikatakannya, Penyaluran bantuan yang dilakukan pihak ketiga ini, selalu dikoordinasikan dengan BPBD agar disesuaikan dengan data wilayah terdampak maupun wilayah yang sudah mendapatkan pasokan. Sehingga tidak ada yang salah sasaran ataupun terjadi overlapping bantuan.
“Kalau dari pihak ketiga ataupun CSR, ada yang menggunakan truk tangki BPBD, namun ada juga yang menyalurkan dengan kendaraan yang dicari sendiri. Namun untuk sasaran dropingnya, seluruhnya berkoordinasi dengan kami agar tidak ada over lapping bantuan,” ungkapnya.
Jumlah desa yang terdampak kekeringan di Cilacap hingga akhir Oktober ini, sudah mencapai 101 desa yang tersebar di 20 wilayah kecamatan. Sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) yang mengalami kesulitan air bersih, mencapai 34.042 KK. Dari 101 desa yang kesulitan air bersih, kondisi terparah dialami oleh Desa Bojong dan Babakan Kecamatan Kawunganten, serta Desa Binangun Kecamatan Bantarsari. Ketiga desa tersebut, sudah mengalami kesulitan air bersih sejak awal musim kemarau.