SERAYUNEWS – Tahapan pengundian atau drawing Putaran Ketiga Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asian telah resmi berlangsung. Drawing bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (27/6/2024) sore WIB.
Hasilnya, Timnas Indonesia tergabung ke grup yang terbilang neraka. Pasalnya, berada di Pot 6, posisi anak asuh Shin Tae-yong masuk Grup C bersama China, Bahrain, Arab Saudi, Australia, dan Jepang.
Kendati demikian, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa skuad Garuda siap memberikan kemampuan terbaik dalam bersaing dengan lima negara lain yang menggunakan format home and away ini.
“Harus diakui kita berada di grup yang berat. Cuma saya minta kepada pelatih dan timnas kita agar jangan kasih kendor,” ujar Erick Thohir di Jakarta, serayunews.com mengutip dari pssi.org.
Bahkan, Erick Thohir ingin memberikan kejutan. Sama halnya yang terjadi Austria dan Georgia dalam ajang Piala Eropa 2024 di Jerman.
“Ingat, bola itu bundar dan banyak sejarah bagaimana tim tidak diunggulkan bisa buat kejutan. Lihat saja di Piala Eropa 2024 ini, bagaimana kiprah Austria atau Georgia. Jadi tetap melawan walau di grup berat,” tegasnya.
Seperti kita ketahui, Austria lolos sebagai Juara Grup D. Mereka unggul dari tim kuat Prancis dan Belanda atau Timnas Pusat julukan netizen Indonesia. Terlebih, mereka mampu menyingkirkan Polandia lebih awal.
Begitu pun dengan penampilan luar biasa yang ditunjukkan oleh Geogria. Dalam laga pamungkas Grup F melawan Portugal, Kamis (27/6/2024) di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen dini hari tadi, Kvaratskhelia dan kolega mampu menang dengan skor 2-0.
Atas kejutan dua tim underdog itu, Erick secara khusus meminta para pemain timnas untuk persiapkan diri sejak undian ini diumumkan.
“Itulah sebab, kami di PSSI mengatur dengan Liga untuk jadwal hingga tiga tahun ke depan agar agenda persiapan timnas dan pemainnya ke kualifikasi Piala Dunia bisa saling sinergi,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pria yang menjabat sebagai Menteri BUMN juga meminta para pemilik klub untuk memberikan dukungan kepada pemain timnas yang ada di klubnya.
Hal itu berupa memberikan jam bermain lebih banyak sehingga ketajaman, kematangan, dan skill pemain tersebut meningkat selama berkompetisi. Kemudian, itu berujung pada peningkatan performa ketika membela timnas.
“Artinya, PSSI dan Liga sudah memberikan fleksibilitas ke klub dalam hal boleh mengontrak delapan pemain asing, dengan enam bisa bermain dan dua cadangan. Kebijakan itu jangan langsung mematikan jam bermain para pemain timnas di klub tersebut. Pemain berstatus timnas tetap harus dapat prioritas karena ujungnya meningkatkan kualitas skuad timnas,” jelasnya.
Kemudian, Erick turut meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Semoga Timnas Indonesia dapat menunjukkan penampilan terbaik dan terus menorehkan prestasi bahkan hingga lolos ke Piala Dunia.***