SERAYUNEWS – Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif menargetkan kondisi jalan mantap di wilayahnya mencapai lebih dari 90 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini, angka jalan mantap baru menyentuh 68 persen. Untuk itu, ia mendorong pemerintah desa agar ikut serta mengalokasikan anggaran pembangunan jalan secara konsisten.
“Menurut saya, jalan adalah fasilitas paling adil, karena semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya. Selain itu, infrastruktur jalan adalah sektor yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi dan menumbuhkan potensi positif lainnya,” ujar Bupati Fahmi dalam Apel bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga, Jumat (23/5/2025).
Apel bersama seluruh pegawai DPUPR, termasuk petugas teknis operasional yang mayoritas adalah tenaga Non-ASN. Momen ini juga menghadirkan Ronald Aristone Sinaga, praktisi infrastruktur jalan yang akrab dengan sapaan Bro Ron.
Setelah apel, Bupati Fahmi dan Wakil Bupati Dimas Prasetyahani meninjau fasilitas kerja. Mulai dari inventarisasi alat dan material, hingga menilai kinerja lapangan.
“Saya tidak mau ada infrastruktur yang sengaja buat buruk agar setiap tahun ada perbaikan. Lebih baik kita bangun jalan yang berkualitas, awet, dan membahagiakan masyarakat. Sehingga anggaran bisa untuk sektor lainnya,” tegas Fahmi.
Wabup menekankan pentingnya kehadiran Bro Ron sebagai bentuk keseriusan Pemkab meningkatkan kualitas infrastruktur.
“Bro Ron adalah praktisi jalan raya yang sudah belajar langsung praktik pengaspalan di Jepang. Harapannya ada transfer ilmu dan alih teknologi dari beliau,” ungkapnya.
Ia berharap para petugas teknis mendapat wawasan baru terkait metode pelaksanaan pekerjaan swakelola. Termasuk tambal sulam jalan, agar hasilnya lebih awet dan efisien.
Dalam arahannya, Bro Ron tak hanya menyampaikan evaluasi teknis, tapi juga menyentuh sisi moral. Ia pernah memperbaiki jalan secara sukarela setelah membaca unggahan netizen soal kecelakaan karena jalan rusak.
“Bayangkan jika yang celaka itu orang tua atau keluarga kita. Kita tidak hanya sekadar turun ke jalan untuk patching berkali-kali yang rusak lagi dalam hitungan hari. Itu namanya membuang-buang uang rakyat. Kita harus bekerja dengan cara terbaik, material terbaik, agar rakyat melintas dengan aman,” ungkapnya.
Bro Ron menilai metode kerja saat ini masih perlu peningkatan. Ia berjanji akan kembali ke Purbalingga bersama timnya untuk memberikan pelatihan langsung.
“Sebagus-bagusnya ilmu yang saya kasih kalau alatnya nggak lengkap juga, lama-lama akan ‘gerah’ juga balik ke gaya yang lama, yakin saya!. Tapi kalau alatnya lengkap, tekniknya baru kalian akan semangat konsisten,” tutupnya.