SERAYUNEWS – Ramadan merupakan bulan yang biasanya umat Islam nantikan. Pada bulan ini banyak keberkahan dan keutamaan daripada bulan lain
Namun, pada tahun 2030 Ramadan akan terjadi di awal dan akhir tahun. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan jumlah penanggalan antara kalender Masehi dan Hijriah.
Namun, bagaimana fenomena ini dapat terjadi? Simak ulasannya di bawah ini.
Tidak seperti hari nasional yang memiliki tanggal tetap pada kalender Masehi, Ramadan akan jatuh pada tanggal berbeda setiap tahun.
Penyebabnya adalah fakta bahwa Ramadan merupakan bulan dalam kalender Hijriah, yang sistem penanggalannya berbeda dengan Masehi.
Jadi, Ramadan mulai 10 hingga 12 hari lebih awal setiap tahun. Penyebabnya adalah penanggalan kalender Hijriah memiliki panjang bulan yang berkisar antara 29 atau 30 hari.
Perubahan tanggal pada kalender Masehi ini dapat menyebabkan Ramadan berlangsung dua kali dalam satu tahun.
Ramadan adalah bulan dalam kalender Hijriah yang berdasarkan pada siklus bulan (sistem lunar).
Berbeda dengan kalender Masehi yang memiliki jumlah hari tetap, kalender Hijriah ini lebih pendek sekitar 10 hingga 12 hari.
Oleh sebab itu, setiap tahun waktu Ramadan bergeser sekitar 10 hari lebih awal dari tahun sebelumnya.
Ini berarti Ramadan tidak akan terjadi pada tanggal yang sama setiap tahun. Kemudian, seiring berjalannya waktu, Ramadan bisa bergeser mengikuti musim.
Di sisi lain, alasan yang mendasarinya adalah bahwa jumlah hari dalam satu tahun menurut kalender Islam terdiri dari 354 atau 355 hari.
Karena Ramadan berlangsung kira-kira 29-30 hari, secara perlahan-lahan waktunya akan berpindah sepanjang musim.
Pada tahun 2030, karena perhitungan waktu kalender lunar dan siklus bulan, Ramadan diperkirakan akan terjadi 2 kali.
Berdasarkan penanggalan kalender Hijriyah 1451-1452, Ramadan pertama akan bermula pada 5 Januari 2030 dan Ramadan yang kedua akan hadir pada 26 Desember 2030.
Dengan demikian, umat Muslim akan melaksanakan ibadah puasa Ramadan dua kali dalam setahun di tahun 2030 tetapi tidak secara berurutan.
Terakhir kali, peristiwa ini terjadi pada tahun 1997. Sebelumnya, hal tersebut juga pernah terjadi pada tahun 1965.
Fenomena serupa, di mana Ramadan terjadi dua kali dalam setahun, akan kembali terjadi pada tahun 2063.
Hal ini berarti bahwa Ramadan jatuh pada musim berbeda setiap tahun, dalam siklus yang berlangsung sekitar 32 tahun.***