SERAYUNEWS– Partai Amanat Nasional (PAN) cukup disegani di Kabupaten Banjarnegara di beberapa pemilu yang lalu. Namun saat ini suara PAN cenderung menurun. Di Pemilu 2024, PAN hanya mendapatkan empat kursi, sama seperti lima tahun yang lalu.
Di Pemilu 2009, PAN sangat berjaya di Banjarnegara. Saat itu, PAN mampu mendapatkan delapan kursi, sama dengan Golkar. Keduanya adalah partai dengan kursi terbanyak di saat itu. Bahkan, saat itu kursi Ketua DPRD Banjarnegara menjadi milik PAN. Adalah Wahyu Kristianto yang merupakan kader PAN dan menjadi Ketua DPRD Banjarnegara.
Hebatnya PAN kala itu bisa dipahami. Sebab, Banjarnegara memang menjadi salah satu daerah dengan basis warga Muhammadiyah yang kuat. Sekalipun PAN tidak memiliki hubungan struktural dengan Muhammadiyah, tapi secara kultural PAN dan Muhammadiyah cukup dekat. Apalagi Ketua Umum PAN yang pertama yakni Amien Rais juga merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Di Pemilu 2009, salah satu kader PAN dari dapil Jateng VII (Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen) pun melesat di DPR RI yakni Taufik Kurniawan. Dia menjadi Wakil Ketua DPR RI pada 2010.
Hanya saja, hebatnya PAN pada 2009, tidak berlanjut di Pemilu 2014. Suara PAN kala itu anjlok. Sehingga, mereka hanya mendapatkan enam kursi di DPRD Banjarnegara. Sekalipun kursinya anjlok, tapi PAN masih teratas dalam hal perolehan kursi.
Pada Pemilu 2014, ada empat partai di Banjarnegara yang mendapatkan enam kursi di DPRD Banjarnegara. Empat partai itu adalah PAN, PDI Perjuangan, Golkar, dan PPP. Artinya keempat partai itu adalah partai teratas dalam hal perolehan kursi.
Namun, pada akhirnya prestasi PAN semakin terpuruk di Pemilu 2019. PAN hanya mendapatkan empat kursi di DPRD Banjarnegara.
Di Pemilu 2024, PAN juga kembali mendapatkan empat kursi. Mereka ada di peringkat lima partai politik di Banjarnegara dalam hal perolehan kursi di DPRD Banjarnegara. PAN dilewati oleh beberapa partai yang mulai menancapkan cengkeramannya di Banjarnegara, seperti PDI Perjuangan, PKB, dan Demokrat.
Maka, jika dibandingkan dengan kejayaan PAN di 2009, maka kursi PAN di dua pemilu terakhir turun sampai 100 persen. Masa jaya Pan di tahun 2009, benar-benar tak terlihat dalam dua pemilu terakhir di Banjarnegara.