SERAYUNEWS – Kawula muda-mudi, baik mahasiswa/mahasiswa maupun pekerja generasi z atau Gen-Z saat ini tengah digandrungi oleh kebiasaan mengerjakan tugas di kafe atau work from cafe (WFC).
Namun, belakangan fenomena rombongan jarang beli alias Rojali di coffeshop kian marak setiap harinya. Untuk itu, hindari 3 ciri-ciri berikut ini agar tidak termasuk ke dalam golongan tersebut.
Baru-Baru ini, viral pemilik usaha di daerah Sorowajan, Yogyakarta bernama Agus Arya, mengeluhkan ulah sejumlah oknum mahasiswa dan mahasiswi di warung kedai miliknya yang sudah sangat meresahkan.
Mereka datang ke kedai kopi miliknya, tetapi jarang untuk memesan makanan dan minuman yang tersedia. Atas situasi semacam ini, Agus Arya pun memberikan istilah baru yaitu ROJALI.
Istilah itu tertuju pada oknum mahasiswa dan mahasiswi yang hanya datang ke kafe untuk numpang tempat dan wifi saja. Namun, hanya sedikit dari mereka yang melakukan order menu di situ.
Berikut adalah tiga ciri-ciri kelompok ROJALI menurut pengakuan Agus Arya dalam video unggahan akun Instagram pribadinya @agus_arrya pada Kamis (13/6/2024).
Ciri-ciri yang pertama ialah numpang duduk dan Wi-Fi. Pemilik akun menyebutkan istilah itu usai mengamati orang-orang yang hanya sering mengunjungi kedai kopi atau coffeeshop.
Namun, sayangnya mereka tidak memesan menu makanan dan minuman yang tersedia. Oknum tersebut hanya menumpang duduk saja di tempat yang nyaman dan terlebih memanfaatkan fasilitas internet saja.
Kedua, dominasi para oknum ini awalnya bertujuan untuk diskusi. Kegiatan seperti rapat dan membahas perihal masalah ekonomi rakyat, tapi tidak memesan dari kafenya. Kejadian ini menjadi sebuah ironi bagi Agus yang memiliki kafe setara dengan UMKM.
“Yang lebih menyebalkan lagi, misal kalian ngadain rapat atau ngobrol bareng sekitar 10 orang sampai 20 orang yang order cuma 5 orang, apalagi yang dibahas masalah ekonomi rakyat,” sebutnya dalam video.
Ciri khas ketiga yang sering ditampakkan oleh kaum Rojali adalah awalnya datang sendiri atau berdua. Setelah beberapa waktu, akhirnya berkembang menjadi lebih banyak.
“Setiap kita nawarin menu, jawabannya selalu masih nunggu,” singgung Agus.
Usai menunggu teman-teman, mereka justru membawa makanan dan minuman dari luar. Sontak, membuat para owner mengelus dada.
Demikianlah tiga ciri-ciri Rojali yang sering terjadi di kafe, kedai kopi, dan tempat usaha lainnya. Perhatikan agar terhindari dari golongan Rojali.***
