SERAYUNEWS-Festival Film Purbalingga (FFP) kembali digelar. Perhelatan yang dilaksanakan untuk ke 18 kalinya ini dibuka di lapangan Desa Kalijakar, Kecamatan Kaligondang, Sabtu (29/6/2024).
”FFP 2024 berlangsung dari 29 Juni sampai 27 Juli, selama tiga pekan digelar program Layar Tanjleb di lima kabupaten dan pekan terakhir di hall Bioskop Misbar Purbalingga. Pembukaan FFP 2024 ini juga bekerja sama dengan Karangtaruna dan Pemerintah Desa Kalikajar,” kata Direktur FFP Nanki Nirmanto.
Dia merinci, rangkaian acara yang masuk dalam agenda FFP tahun 2024. Masing-masing adalah kompetisi Film Fiksi & Dokumenter, Layar Tanjleb, Sinema Pembuka Cakrawala, Rupa Indonesia. Lalu, Focus On Chonie Prysilia, Panorama serta Pelatihan Workshop perfilman
”Pembukaan FFP tahun 2024 digelar di desa dimana buah fuku khas yang terkenal manis dan segar itu tumbuh, Kalikajar. Ditandai pemukulan alat musik tradisi Cengklung, diikuti semburan kembang api, dan tepuk tangan serta sorak ratusan warga,” terangnya.
Bersamaan dengan pembukaan juga dilaksanakan program Layar Tanjleb lima kabupaten Barlingmascakeb (Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
Layar Tanjleb digelar di 35 titik desa dan kelurahan, terdiri dari program Layar Tanjleb Mandiri dan Besar. Peserta Layar Tanjleb selain desa-desa yang baru pernah menggelar juga beberapa yang pada FFP tahun lalu menggelar dan kini menggelar kembali.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Dirjen Kebudayaan, Kemdikbudristek dalam sambutannya yang dibacakan Staf Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Film Candra Eko Mawarid mengakui, selama 18 tahun FFP telah tumbuh menjadi festival film daerah yang besar. FFP mampu menumbuhkan sineas-sineas baru serta menjadi ruang dan wadah bagi ide-ide kreatif yang telah memberikan dampak positif pada ekosistem perfilman se-Banyumas Raya dan se-Indonesia.
”Harapan kami, semoga FFP lebih banyak lagi melakukan eksibisi yang lebih masif kepada masyarakat,” harapnya.
Film-film yang diputar malam itu, film-film pendek dan dokumenter pendek kompetisi pelajar, non-kompetisi, dan film panjang. Film-film kompetisi pelajar, ”Sambangan” sutradara Ulfiatunnisa produksi Smadi@ SMA Ya BAKII Kesugihan Cilacap. Lalu, ”Murni” sutradara Revita Dwi Meysa Putri produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara. Kemudian, “Bendera Sholawat” sutradara Keyzia Faninda Putri produksi Skafa Media SMK Al Falah Banjarnegara.
Sementara film-film non-kompetisi, ”Transhtalk” sutradara Rizzcool produksi Acah Acah Films. Lalu, ”Balada Pengantin Baru” sutradara Paulus Ananda Khrisna Agathis produksi Institut Kesenian Jakarta. Kemudian, ”Yati” sutradara Arfiyan Dewa produksi Jeger Universe. Ada juga film panjang ”Srimulat: Hidup Memang Komedi” sutradara Fajar Nugros produksi MNC Pictures & IDN Pictures.
FFP 2024 juga melibatkan Sangkanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Dana Indonesiana, dan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).