SERAYUNEWS– Festival Gunung Slamet (FGS) 2024 di kawasan wisata Lembah Asri Serang (Dlas) Karangreja, sukses digelar. Perhelatan yang mulai sejak, Jumat (12/7/2024) hingga Minggu (14/7/2024) ternyata mampu mendatangkan puluhan ribu wisatawan.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purbalingga, R Budi Setiawan mengatakan, selama tiga hari penyelenggaraan puluhan ribu wisatawan baik lokal maupun regional hadir.
“Mereka tidak hanya berasal dari Purbalingga, namun juga dari Cilacap, Pemalang dan Wonosobo,” terangnya.
Event yang telah terselenggara untuk ketujuh kalinya itu, telah masuk agenda pariwisata nasional. Harapannya penyelenggaraan di tahun-tahun selanjutnya, akan lebih meriah dan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Purbalingga.
“Kita akan support untuk menjadikan event ini semakin go nasional bahkan internasional,” katanya.
Data dari panitia penyelenggara menyebutkan, hari pertama terdapat 7.000 lebih wisatawan yang datang menyaksikan FGS. Di hari kedua dan ketiga masing-masing tembus 17.000 pengunjung. Bahkan penginapan dan camp yang untuk pengunjung, penuh terisi.
Salah satu acara yang menarik wisatawan menyaksikan FGS adalah prosesi pengambilan air dari Tuk (mata air) Sikopyah, Sabtu (13/7/24). Tradisi pengambilan air Tuk Sikopyah selain menjadi upaya pelestarian budaya juga pelestarian lingkungan.
Kepala Desa Serang, Sugito mengatakan, warga sudah turun temurun mengambil air Tuk Sikopyah. Prosesi ini bukan hanya ritual semata, tapi sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas berkah alam. Selain itu, juga pengingat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan.
“Prosesi ini sebagai bentuk rasa syukur karena limpahan rizki berupa air. Sedangkan gunungan sayur yang jumlahnya 48 gunungan itu, juga sebagai wujud rasa sukur warga desa yang notabene 90% adalah petani,” katanya.
Sugito menerangkan, Tuk Sikopyah yang merupakan salah satu mata air terbesar di lereng timur Gunung Slamet. Air ini telah menjadi sumber kehidupan bagi warga Desa Serang, Kutabawa dan Siwarak, bahkan hingga Gombong, Kecamatan Belik, Pemalang.
Pemerintah Desa Serang bersama masyarakat, berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan di Lereng Gunung Slamet dengan reboisasi. Mereka juga menerapkan aturan ketat terhadap perusakan tanaman di sekitar mata air.
Acara lain yang menarik minat wisatawan adalah pentas musik Akustik Kabut Lembut, Sabtu (13/7/2024) malam. Puluhan ribu penonton hadir menyaksikan penampilan musisi Fiersa Besari dan sejumlah musisi lainnya. Kemudian Minggu (14/7/2024) ada prosesi perang tomat yang juga menjadi salah satu acara primadona di FGS.
FGS meraih predikat Kharisme Event Nusantara (KEN) tahun 2024. Capaian tersebut, membuat perhelatan ini resmi masuk dalam kalender event pariwisata nasional.
Penyerahan sertifikat KEN 2024 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), di Kawasan Wisata Lembah Asri (Dlas) Serang, Jumat (12/7/2024).