SERAYUNEWS – Berikut ini informasi tentang format modul ajar kurikulum merdeka. Modul ajar Kurikulum Merdeka menjadi salah satu perangkat penting yang harus disiapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Dokumen ini tidak hanya sekadar administrasi, tetapi juga berfungsi sebagai panduan yang membantu pendidik merencanakan, melaksanakan, sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran di kelas.
Dengan modul yang terstruktur, pembelajaran bisa berjalan lebih sistematis, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan bahwa modul ajar harus memenuhi kriteria tertentu, yakni esensial, bermakna, menarik, sekaligus menantang.
Tujuannya agar siswa tidak hanya memperoleh materi, tetapi juga terdorong untuk aktif, berpikir kritis, serta mengembangkan keterampilan sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Mengutip dari laman SIMPKB, modul ajar Kurikulum Merdeka terdiri atas tiga komponen utama yang wajib dipahami guru sebelum menyusun dokumen ini.
Dengan mengikuti susunan ini, guru dapat memastikan proses pembelajaran berlangsung lebih terstruktur, tidak keluar jalur, dan tetap relevan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Agar modul ajar benar-benar sesuai kebutuhan, guru tidak bisa sekadar menyalin format. Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan.
1. Analisis Kondisi dan Kebutuhan
Guru perlu memahami karakteristik murid, fasilitas yang tersedia, hingga sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Hal ini akan menentukan arah pembelajaran sehingga modul tidak terasa terlalu berat atau sebaliknya terlalu sederhana bagi siswa.
2. Mengidentifikasi Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang Ingin Ditanamkan
Misalnya, aspek gotong royong, kreativitas, kemandirian, atau kemampuan bernalar kritis. Nilai-nilai ini akan menjadi benang merah yang terintegrasi dalam kegiatan belajar.
3. Tahap Penyusunan Modul Ajar
Pada tahap ini, guru menuliskan tujuan pembelajaran, menyusun kegiatan, menentukan metode asesmen, serta memilih materi pendukung. Modul harus disusun secara sistematis agar mudah dipahami, baik oleh guru yang mengajar maupun siswa yang mengikuti pembelajaran.
4. Tahap Implementasi di Kelas
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai rencana, namun tetap dituntut fleksibel. Artinya, bila ada kondisi khusus atau respons siswa yang berbeda, guru boleh melakukan penyesuaian tanpa mengurangi esensi pembelajaran.
5. Lanjut dan Evaluasi
Setelah kegiatan belajar selesai, guru perlu menilai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Evaluasi ini menjadi dasar apakah modul perlu direvisi, ditambah pengayaan, atau disesuaikan untuk sesi pembelajaran berikutnya. Dengan cara ini, kualitas belajar mengajar dapat terus ditingkatkan.
Modul ajar Kurikulum Merdeka pada akhirnya tidak hanya membantu guru lebih siap dalam mengajar, tetapi juga memastikan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan, bermakna, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dokumen ini juga menjadi wujud nyata bahwa proses pendidikan tidak hanya mengejar nilai akademis, melainkan juga membentuk karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan pemahaman yang baik mengenai susunan dan cara penyusunan modul ajar, guru diharapkan bisa menghadirkan pembelajaran yang lebih terarah, inovatif, dan berdampak positif bagi perkembangan siswa.
Demikian informasi tentang format modul ajar kurikulum merdeka.***